Wow! Serupa Kopi Pangku, Kopi Cetol di Malang Sajikan Perempuan Untuk Pria Hidung Belang

Tama
Wow! Serupa Kopi Pangku, Kopi Cetol di Malang Sajikan Perempuan Untuk Pria Hidung Belang Viral warung kopi cetol di Malang. (Foto: Tangkapan Layar)

"Awal mulanya mereka menyajikan kopi melayani segala macam, tetapi ada aktivitas tambahan, aktivitas tambahan ini yang tentu saja bisa dikategorikan sebuah asusila," kata Kompol Bayu Halim Nugroho, saat konferensi pers di Polres Malang, seperti dikutip MNC Portal Indonesia, Senin (20/1/2025) sore.

Dari aktivitas kopi cetol yang diselingi dugaan praktik esek-esek itu, tujuh pekerja anak diberikan gaji antara Rp600 ribu sampai Rp1 juta per bulan. Upah itu di luar aktivitas lain pada tindakan asusila yang disuguhkan.


Remaja cantik digaji Rp1 juta per bulan untuk layani pelanggan kopi cetol (Foto : MNC Portal Indonesia/Avirista)

"Tetapi setiap aktivitas (dugaan praktek asusila) menarif Rp10 ribu ke atas, bisa Rp50 ribu di luar aktivitas mereka (sebagai pelayan)," ujar Bayu.

Dalam razia ini, Bayu menambahkan, keenam tersangka yakni S (41) warga Pagelaran dan S alias Papa Bedor (38) warga Kecamatan Pagelaran, RS alias MR (53) perempuan asal Kecamatan Gondanglegi, LY (20) perempuan asal Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yang tinggal di Kecamatan Pagelaran, I (54) dan SH alias T (54), dua perempuan asal Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Mereka dijerat pasal perlindungan anak dan ada indikasi tindakan asusila-nya.

"Pertama undang-undang perlindungan anak kita terapkan, karena melibatkan anak di bawah umur, ada tindakan asusila yang ini jadi atensi kita bersama," tuturnya.

Sementara itu, salah satu pemilik warung yang diamankan, berinisial I menuturkan, memang ia mempekerjakan pelayan perempuan di atas usia 20 tahun, untuk menarik pelanggan. Tapi ia beralasan bila anak di bawah umur yang ikut bekerja di tempatnya memaksa ikut dengannya.

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update