Heart-to-Heart Gathering: OMRON dan JHC Ajak Masyarakat Hidup Lebih Sehat dan Rutin Pantau Jantung

Novi
Ki-ka: Dr. Akbarbudhi Antono, SpPD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam), Fanny Himawan, dan Dr. dr. Todung D.A Silalahi, Sp.PD-KKV, FINASIM, FICA, FAPSIC, FACC, FSCAI. Foto: Ist

JAKARTA, iNews Depok.id – OMRON dan JHC bekerja sama untuk menyadarkan masyarakat Indonesia tentang bahaya penyakit jantung. Mereka mengadakan acara untuk berbagi informasi tentang cara mencegah penyakit jantung, seperti pemeriksaan rutin tekanan darah dan EKG. Selain itu, acara ini juga memberikan dukungan kepada para penyintas penyakit jantung dengan berbagi tips menjaga kesehatan jantung dan kisah inspiratif.

Ya, OMRON Healthcare Indonesia bekerja sama dengan Jakarta Heart Center (JHC) menyelenggarakan acara bertajuk ‘Heart-to-Heart Gathering: A Journey to Better Health’ pada Selasa, 12 November 2024, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan jantung dan pentingnya pemantauan kesehatan jantung secara rutin.

“Penyakit jantung adalah kondisi yang memengaruhi fungsi jantung dan aliran darah ke seluruh tubuh, erat terkait dengan gangguan kardiovaskular pada sistem peredaran darah (arteri, vena, dan kapiler). Komplikasi penyakit ini mencakup serangan jantung, gagal jantung, dan stroke, terutama jika tidak ditangani dengan tepat,” ujar dr. Sapto Harry Kriswanto, MARS (Direktur Medis RS Jantung Jakarta).

Penyakit kardiovaskular (termasuk jantung dan stroke) menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian global, dengan sekitar 17,9 juta orang meninggal setiap tahunnya. WHO memperkirakan jumlah ini akan mencapai 24,2 juta pada 2030, atau sekitar 32,5% dari total penyebab kematian. 

Sementara, data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5%.

Pada 2023, terjadi peningkatan jumlah pembiayaan untuk penyakit katastropik yang mencapai Rp34,8 triliun, dimana penyakit kardiovaskular (jantung dan stroke) menjadi penyakit dengan pembiayaan terbesar, yakni Rp22,8 triliun, dalam program JKN. Dengan tingginya jumlah kasus dan beban biaya, kesadaran akan kesehatan jantung sangat penting, salah satunya melalui pemantauan kesehatan jantung secara mandiri.

Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia, menyatakan, “Pemantauan kesehatan jantung secara mandiri, termasuk pemeriksaan rutin tekanan darah, EKG, dan deteksi AFib, merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit kardiovaskular, terutama dengan tingginya jumlah kasus dan beban biaya pengobatan. Pengukuran ini tidak hanya memberikan wawasan kepada individu mengenai kondisi kesehatan mereka, tetapi juga menyediakan data yang berharga bagi dokter untuk membuat keputusan pengobatan dan pencegahan yang lebih tepat. OMRON melalui produk inovatifnya, berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan jantung di Indonesia, membantu lebih banyak orang memantau kesehatan mereka dengan mudah dan akurat, sejalan dengan visi kami untuk menciptakan kehidupan yang lebih sehat, bebas dari risiko stroke dan penyakit jantung.”

Dukungan untuk Para Penyintas Penyakit Jantung

Meskipun penyakit jantung mungkin tidak bisa sembuh total, gejalanya dapat dikendalikan dan risiko komplikasinya dapat berkurang dengan pengobatan yang tepat serta gaya hidup sehat. Pasien penyakit jantung dapat menjadi penyintas ketika merasakan perbaikan, seperti berkurangnya rasa nyeri, napas lebih lega, dan tidak merasa kelelahan berlebihan setelah aktivitas lebih dari 30 menit.

Selain mengonsumsi obat yang diresepkan dokter dan menjalani gaya hidup sehat, para penyintas juga harus memantau kesehatan jantung mereka melalui pemeriksaan rutin, termasuk tekanan darah (mempertahankan di level normal tidak lebih dari 120/80 mmHg) dan pembacaan EKG. Dukungan bagi para penyintas, seperti akses mudah ke perangkat kesehatan yang akurat, sangat penting untuk menjaga kestabilan kesehatan jantung mereka.

Memahami dan menerapkan pola hidup sehat sangat penting bagi para penyintas penyakit jantung. Olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi, tidak merokok, istirahat cukup, dan mengelola stres dengan bijak harus menjadi kebiasaan para penyintas. Selain itu, pemeriksaan rutin terhadap tekanan darah, EKG, dan Afib merupakan langkah sederhana namun efektif untuk mendeteksi risiko lebih dini dan mencegah komplikasi serius.

Editor : Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network