DEPOK, iNews Depok.id – Politikus PKS Depok Ade Firmansyah menilai paslon Pilkada Depok Supian-Chandra tidak fokus pada gagasan dan nuduh tanpa data value saat debat perdana Pilkada Depok 2024.
Debat perdana di sebuah studio stasiun televisi berlangsung Minggu malam (3/11/2024). Debat mempertemukan paslon nomor urut 1 Pilkada Depok Imam Budi Hartono dan dr Ririn Farabi Arafiq (Imam-Ririn) dengan paslon nomor urut 2 Supian Suri – Chandra Rahmansyah (Supian-Chandra).
”Dalam momentum debat, calon pemimpin semestinya berbicara gagasan visi misi, tidak menuduh-nuduh,” kata Ade Firmansyah, anggota DPRD Kota Depok dari Dapil Cilodong dan Tapos.
Adef, begitu sapaan akrab Ade Firmansyah merespons tuduhan Supian Suri bahwa program Pemkot Depok yang akan dilanjutkan Imam-Ririn hanya untuk kelompok tertentu.
Adef mencontohkan program Universal Health Coverage (UHC) yang manfaatnya sangat dirasakan warga Depok secara keseluruhan. Warga yang tidak memiliki BPJS bisa tetap menjalani rawat inap di rumah sakit cukup dengan menunjukkan KTP dan kartu keluarga Kota Depok.
Adef membeberkan data, saat ini tercatat sudah 9.271 warga Depok yang bisa tetap rawat inap meski warga tak punya BPJS. Sementara 90 ribu warga merasakan dampak baik dari UHC dari hampir 200 ribu warga yang didaftarkan dengan program UHC melalui KIS PBI (Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran) APBD Kota Depok.
”Program yang dituduhkan Supian-Chandra hanya untuk kelompok tertentu, terbantahkan,” tandas Adef.
Adef juga menepis tuduhan Supian-Chandra bahwa implementasi UHC sangat menyulitkan. ”Itu dulu saat launching karena sosialisasi dan koordinasi kepada rumah sakit masih tahap awal. Namun sejak 2024 sampai saat ini, UHC sangat membantu masyarakat Kota Depok,” terang Adef
Berbeda dengan Supian-Chandra yang dinilai lebih banyak melontarkan tuduhan tanpa data, Adef menyebut paslon Imam-Ririn tampil lebih baik dengan fokus pada capaian program Pemkot Depok sebelumnya yang akan dilanjutkan Imam-Ririn.
”Debat calon wali kota dan wakil wali kota, Bang Imam dan Mpok Ririn sangat menguasai visi misi program dan janji kampanye. Termasuk pembangunan berkelanjutan yang dilakukan Pak Kyai Mohammad Idris. Diantaranya adalah tentang persoalan penanggulangan kemacetan sudah diurai dijawab dengan lugas,” papar Adef.
Demikian pula paparan Imam-Ririn saat debat yang menjelaskan Program Wirausaha Baru (WUB) untuk mencetak 5 ribu pengusaha baru dan 1 ribu perempuan pengusaha.
”Juga program magang tenaga kerja Depok ke Jepang, hari ini akan diberangkatkan 100 pemuda dan Insya Allah tahun depan 500 orang,” jelas Adef.
Menurut Adef paparan Imam-Ririn untuk menumbuhkan ekonomi berkelanjutan sesuai dengan situasi Kota Depok yang bukan kota industri dan bukan pusat pariwisata.
”Solusi untuk mencetak ribuan wirausaha yang dilakukan Imam-Ririn sudah tepat karena Depok memiliki penduduk yang padat dan bonus demografi,” pungkas Adef.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait