JAKARTA, iNews Depok.id – Pariwisata Indonesia semakin menggeliat di tahun 2024. Hasil riset terbaru menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pilihan transportasi semakin variatif, dengan transportasi darat menjadi favorit. Destinasi wisata seperti Bali dan Jakarta tetap populer, sementara minat pada wisata berkelanjutan juga meningkat.
Pemerintah dan pelaku industri pun terus berinovasi untuk mendukung pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan.
Itu semua terungkap dalam tiketcom Webinar Nasional 2024 bertajuk “Tren Perilaku Wisatawan dan Perjalanan di Indonesia Selama Liburan 2024” pada Selasa, 10 September 2024 di kantor tiketcom yang berada di Wisma Barito Pacific II lantai 8, Slipi, Jakarta Barat.
Program kolaborasi tahunan bersama Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf RI ini merupakan komitmen antara tiketcom dan Kemenparekraf RI dalam mendukung pertumbuhan industri pariwisata melalui analisis data yang komprehensif.
George Hendrata, Chief Executive Officer tiketcom, menyampaikan, "Kembali hadir di tahun ke-empat, kolaborasi strategis antara tiketcom bersama dengan Kemenparekraf RI ini kami jalankan sebagai langkah penting dalam membaca dan memetakan tren pariwisata untuk membantu pemerintah merumuskan kebijakan yang lebih efektif. Dengan menyajikan data yang relevan dan prediksi yang akurat, kami optimis sektor pariwisata Indonesia akan terus berkembang pesat di tahun mendatang."
Turut menghadiri acara ini, Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, membuka acara dengan memaparkan strategi dan kebijakan dalam mencapai target industri pariwisata di tahun 2024. Pencapaian sektor pariwisata nasional diketahui mengalami peningkatan yang signifikan, juga mendapatkan pengakuan dalam pasar global.
Kedepannya, pariwisata Indonesia akan dikembangkan dengan prinsip berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pariwisata, baik untuk destinasi juga wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.
“Kemitraan kami bersama tiketcom telah membantu Kemenparekraf RI dalam mencapai target industri pariwisata, dimana tiketcom selalu mendukung kami dalam memberikan data menarik mengenai perilaku wisatawan. Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiketcom, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada," ujar Sandiaga.
Mengacu pada hasil riset tiketcom bersama Pusdatin Kemenparekraf RI, perjalanan wisata masyarakat Indonesia mengalami peningkatan pada semester 1 2024, baik untuk domestik maupun perjalanan luar negeri. Hal ini disebabkan oleh momen hari libur nasional, cuti bersama, juga libur sekolah, dengan total hari libur mencapai 27 hari.
Pada periode liburan high season ini, opsi transportasi wisata yang diminati masyarakat semakin beragam. Jelang periode libur lebaran, masyarakat cenderung untuk memilih menggunakan transportasi darat. Sedangkan untuk periode libur sekolah, penggunaan bus dan kereta api menjadi favorit. Untuk perjalanan domestik, periode wisata masyarakat berlangsung selama rata-rata 6 hari, dengan destinasi wisata favorit adalah Bali, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
Sedangkan untuk perjalanan internasional, periode wisata masyarakat berlangsung selama rata-rata 15 hari, dengan berwisata ke destinasi short-haul dan medium-haul yang jarak tempuhnya relatif pendek dan sedang, menjadi pilihan utama masyarakat. Untuk internasional, destinasi short-haul yang paling banyak diminati adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand, diikuti medium-haul yaitu Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong. Sedangkan untuk long-haul, Turki dan Arab Saudi menjadi semakin populer, dan Amerika Serikat menjadi destinasi ultra long-haul favorit.
"Wisatawan kini cenderung memilih perjalanan yang lebih lama dan berkualitas, dengan preferensi pada destinasi yang mudah diakses dan terjangkau," jelas Addin Maulana, Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Riset juga dilakukan untuk mengetahui harga tiket penerbangan ke domestik, dimana ditemukan harga tiket untuk ke destinasi di wilayah Timur Indonesia cenderung lebih tinggi, sedangkan untuk destinasi wilayah Tengah Indonesia harga tiket cenderung lebih rendah. Harga tiket penerbangan domestik terendah mencakupi destinasi ke Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, dan Lampung. Sedangkan untuk tarif kamar terendah terdapat di Sulawesi Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Jelang periode liburan high season, ditemukan juga atraksi wisata favorit masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, serta atraksi keluarga seperti water park, playgrounds, dan taman hiburan.
Wisatawan juga semakin tertarik mengunjungi atraksi wisata populer yang turut berkontribusi pada peningkatan pemesanan akomodasi dan lama tinggal. "Penemuan data ini dapat membantu pemerintah dalam memahami pola perilaku wisatawan dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif, khususnya dalam mempromosikan pariwisata nasional," tambah Addin.
Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiketcom juga mengungkapkan bahwa peningkatan ini berpengaruh terhadap jumlah pemesanan di tiketcom yang menunjukkan adanya peningkatan pada periode liburan semester 1 2024.
“tiketcom mencatat peningkatan pada sejumlah produk di setiap periode libur semester 1 2024. Seperti pada musim libur awal tahun, tercatat produk aktivitas wisata meningkat 27%. Sementara saat musim libur Lebaran, produk transportasi meningkat 60,6%, lalu pada musim libur sekolah, produk akomodasi meningkat 43,5% (year-on-year),” kata Gaery.
Teknologi tentu mengambil peran penting dalam mendukung perkembangan industri pariwisata terutama dalam menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin berwisata. Untuk itu, tiketcom telah menghadirkan ragam inovasi produk, program promo menarik, hingga mengeksplorasi peluang kerjasama dengan berbagai mitra untuk memperkuat layanan dan produk yang dimiliki.
Pada kesempatan ini, tiketcom juga menjelaskan sejumlah tren wisata yang tengah digemari masyarakat di tahun 2024, seperti wisata budaya, wisata alam, wisata olahraga, dan wisata berkelanjutan (sustainable tourism).
Sebagai OTA yang berfokus pada konsumen, tiketcom senantiasa menjawab kebutuhan perjalanan konsumennya melalui inovasi yang relevan. Berdasarkan tren wisata tersebut, salah satu upaya yang dilakukan oleh tiketcom adalah ikut serta dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan, seiring dengan mendukung kebijakan Parekraf Hijau dari Kemenparekraf RI. tiketcom telah menghadirkan tiket Green dan Jagoan Pariwisata. tiket Green memudahkan wisatawan untuk memilih opsi perjalananan yang lebih ramah lingkungan, sementara Jagoan Pariwisata merupakan program pendampingan kepada UMKM di desa wisata untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari Ekosistem Blibli Tiket, tiketcom juga menerapkan praktik ESG dalam kegiatan bisnisnya melalui program Blibli Tiket ACTION.
Data dan tren yang disampaikan diharapkan dapat memberikan acuan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumen dan memberikan pandangan yang lebih mendalam terkait potensi pertumbuhan pariwisata Indonesia. "Melalui pemaparan hasil riset, kami berharap ini dapat menjadi bukti nyata komitmen antara tiketcom bersama Kemenparekraf RI untuk mendorong sektor pariwisata dan menjadi bagian penting dalam kajian pemerintah untuk merumuskan kebijakan pariwisata di Indonesia kedepannya," tutup Gaery.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait