PURWOREJO, iNews.id – Aliansi Petani Purworejo Selatan mendesak pembangunan Bendungan Bener dipercepat. Mereka berharap Bendungan Bener bisa mengatasi masalah mereka selama ini yaitu banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
Desakan Aliansi Petani Purworejo Selatan disampaikan ke DPRD Kabupaten Purworejo, Senin (21/02/2022). Sekitar 200 petani menggelar orasi di depan Gedung DPRD.
Demontrasi ini mendapat pengawalan sekitar 100 personel Polres Purworejo. Penjagaan ketat dari kepolisian membuat unjuk rasa berlangsung aman dan tertib.
DPRD Kabupaten Purworejo kemudian mempersilakan 30 orang petani untuk berudiensi di Ruang Sidang Utama. Mereka diterima langsung Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi, Wakil Ketua DPRD Kelik Susilo Ardani, dan Wakil Ketua DPRD Fran Suharmaji.
Kuntaufik Ali Akbar, petani dari Ngombol menguraikan masalah yang dialami mereka selama ini. Pada saat musim hujan, para petani kebanjiran akibat luapan Sungai Bogowonto. Sementara pada musim kemarau kekurangan air.
“Jadi kita hanya bisa menanam satu kali setahun dengan baik, untuk musim tanam ke-2 dan ke-3 biaya produksinya sangat tinggi akibat kemarau,” kata Kuntaufik.
Aliansi Petani Purworejo Selatan saat audiensi dengan DPRD Kabupaten Purworejo Senin, 21/02/2022 (Foto: M Mahfud/iNews.id)
Menurut Kuntaufik, akibat sedikitnya debit air, para petani di daerah Ngombol pada musim kemarau rebutan air. “Harapan sangat besar kita untuk pembangunan Bendungan Bener dipercepat,” tuturnya.
Ia berharap dengan dibangunnya Bendungan Bener, debit air bisa mengalir sepanjang tahun di daerah Ngombol. “Daerah Purworejo Selatan disebut-sebut sebagai gudang penyangga pangan, tetapi sebenarnya banyak masalah yang kita alami. Dengan adanya Bendungan Bener kita bisa benar-benar menjadi penyangga pangan untuk Jawa Tengah,” urai Kuntaufik.
Muhriyadho, petani dari Peragulan, Purwodadi menyatakan kepentingan masyarakat yang membutuhkan keberadaan Bendungan Bener lebih banyak daripada hanya segelintir pihak yang keberatan. “Perjuangan pembangunan Bendungan Bener jangan sampai kalah dengan hanya seribu orang yang ingin menggagalkan Proyek Strategis Nasional ini,” seru Muhriyadho.
Dia mendesak jika masalah Wadas tidak terpecahkan, pemerintah bisa mengalihkan penambangan batu andesit dari daerah lain.
Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi menyatakan jajaran DPRD telah berupaya keras agar pembangunan Bendungan Bener bergulir sesuai rencana. Namun masalah utama yang mengganjal adalah penambangan batu andesit di Desa Wadas.
“Kami berharap masalah ini didialogkan melalui komunikasi yang baik antara kubu yang pro dan yang kontra penambangan batu Andesit di Desa Wadas. Bagaimanapun mereka semua adalah warga Purworejo,” kata Dion Agasi.
Menurut Dion anggota DPRD Purworejo telah berulangkali mendatangai Desa Wadas untuk menggelar dialog dengan warga. Sayangnya warga yang kontra penambangan sulit ditemui untuk membahas masalah keberatan mereka.
“Justru yang bikin bingung kita, jurubicara warga kontra penambangan adalah pihak luar, bukan warga Wadas,” ungkap Dion.
Dion berharap demi kemaslahatan warga Purworejo, warga Wadas bisa berdialog sehingga berbagai keberatan mereka tentang penambangan batu andesit bisa dicarikan solusi.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait