JAKARTA, iNews.id - Roda kehidupan terus berputar, seperti halnya Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, bos Garudafood yang pernah dihina miskin kini miliki harta triliunan.
Sudhamek salah satu orang terkaya di Indonesia, yang berdasarkan versi Forbes sebagai orang terkaya ke-42. Melansir dari Forbes, Sudhamek tercatat memiliki kekayaan senilai US$995 juta atau setara dengan Rp 14,22 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
BACA JUGA:
Kisah Sukses Mayor Inf Alzaki Meraih Prestasi Kelas Dunia
Sebagaimana diketahui, Garudafood merupakan merek yang merajai pasar makanan dan minuman di Indonesia.
Meningkatnya permintaan untuk camilan selama setahun terakhir, telah mendongkrak saham Garudafood Putra Putri Jaya yang naik sekitar dua kali lipat sejak Januari 2021.
Sebagai informasi, laba bersih kuartal III meroket lebih dari 80% yoy menjadi US$26 juta atau setara Rp370 miliar, dengan pendapatan Rp6,3 triliun.
Garudafood telah pulih dari pandemi hingga pendapatan pada 2020 turun 9% menjadi Rp7,7 triliun dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA:
Perjuangan Tom Cruise: Pernah Jadi Pelayan hingga Sukses Jadi Aktor Termahal
Produsen keju Indonesia Mulia Boga Raya, yang dibeli Garudafood pada September seharga US$65 juta, juga memberikan dorongan. Pasalnya, pendapatannya tumbuh 7% menjadi Rp735 miliar pada periode Juni – September.
Selain sukses sebagai pengusaha, Sudhamek juga dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di pemerintahan Jokowi.
Di balik kesuksesannya saat ini, anak bungsu dari 11 bersaudara ini pernah menjalani kehidupan yang sulit. Tetapi ia membuktikan ia mampu sukses dan menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Saat kecil ia pernah diejek atau di-bully, bahkan menurutnya ia sudah kenyang di-bully sejak kecil.
BACA JUGA:
Laura Basuki Raih Penghargaan Silver Bear sebagai Pemeran Pendukung Terbaik di Berlin
"Saya akui masa kecil bahkan remaja kenyang di-bully. Kecil di-bully sama kakak saya, dengan dikatakan saya bukan anak kandung. Katanya, saya ditemukan di jalan, di ikrak (pengki). Saya sedih," kata Sudhamek, dikutip dari Channel YouTube Coach Yudi Chandra.
Ia juga mendapatkan bullying saat berada di lingkungan sekolah. Teman-teman mem-bully-nya karena namanya unik, sehingga ketika namanya dipanggil saat diabsensi guru, teman-teman akan menertawainya.
Sudhamek juga diejek sebagai anak kampung karena berasal dari Rembang, sementara ia bersekolah di Semarang. Bahkan, temannya pernah membuatnya ketakutan saat dibonceng motor.
"Mereka tahu saya dari kota kecil, naik sepeda motor itu mewah. Saya diboncengi teman saya, teman saya ngebut. Saya ketakutan luar biasa, duduk kaku. Ternyata teman-teman tertawa terbahak-bahak menertawakan saya," cerita Sudhamek.
Bullying yang dialaminya tidak juga hilang saat ia remaja. Saat usia 16 tahun, Sudhamek juga pernah dihina orang miskin oleh kakak salah satu temannya yang kaya raya.
Hinaan tersebut membuat Sudhamek hampir berkelahi dengan kakak temannya itu.
"Saya pergi dengan teman sangat mampu. Sampai rumah, kakaknya berkacak pinggang dan tanya dari mana? Lalu sempet nyeletuk, 'Enggak usah pergi sama orang kere (miskin)'. Saya marah, hampir berantem tapi dipisah," pungkasnya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait