DEPOK, iNews Depok.id - Indonesia ikut mengadopsi beberapa sistem pendidikan vokasi Jerman seperti pendidikan dual system dan menyertakan industri dalam pembuatan kurikulum pembelajaran.
Contohnya Kementerian Perindustrian (Kemenparin), telah bekerja sama dengan pemerintah Jerman dalam menyelenggarakan program pendidikan dual system dan menerapkannya pada sekolah vokasi industri di bawah naungan Kemenperin
Melansir @depok24jam, sistem pendidikan Jerman dikenal dengan program pendidikan dan pelatihan kejuruan (Vocational Education Training) yang maju.
Sekitar 38 persen dari warga Jerman berusia 25-43 tahun pernah mengenyam pendidikan vokasi, sehingga pendidikan vokasi cukup populer di Jerman.
Sukses pada sistem pendidikan vokasi, Jerman memberikan wewenang besar pada Kadin (Kamar Dagang dan Industri) untuk membuat kurikulum, menyediakan tempat magang, menyediakan para trainer atau pengajar dan juga asesor dan mengadakan program pendidikan dual system di kelas dan industri.
Kabar baiknya, SMK dan Kampus Kemenparin mengadopsi sistem vokasi di Jerman. Mulai dari membangun program link and match dengan industri terkini, menyelenggarakan pendidikan dual system dan magang pada sektor industri, hingga kerja sama sekolah dengan mitra dalam dan luar negeri untuk memperluas aksesibiltas mahasiswa dengan industri.
Kementerian Perindustrian (Kemenparin) menaungi 9 SMK, 11 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas. Dengan persentase lulusan tahun 2023 yang terserap di industri adalah 93,8 persen lulusan SMK dan 86 persen lulusan Politeknik atau Akam.
Sekolah vokasi industri Kemenparin saat ini telah membuka penerimaan siswa atau mahasiswa baru melalui JARVIS Bersama hingga 31 Mei 2024. Selain itu, pendaftarannya pun dapat dilakukan di mana saja dan tanpa dipungut biaya (gratis).
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait