JAKARTA, iNews.id - Ketua LS Panitia Penjaringan Presiden Republik Indonesia (P3RI), Lieus Sungkharisma, menilai, Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti punya potensi tinggi untuk menjadi calon presiden (Capres) pada 2024.
Karenanya, ia tak heran deklarasi La Nyalla Capres 2024 di GOR Sempaja, Kota Samarinda, dibubarkan Satpol PP Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (17/2/2022).
"Kalau alasan pembubaran karena di Kota Samarinda sedang PPKM Level 3, kan bisa dilihat apakah dalam acara itu terjadi pelanggaran protokol kesehatan ataukah tidak? Kalau tidak melanggar, ya tidak perlu dibubarkan," kata Lieus melalui telepon, Sabtu (19/2/2022).
Lieus Sungkharisma. Foto: Istimewa
Aktivis Tionghoa ini justru melihat pembubaran itu dari sisi yang lain, yakni adanya ketakutan dari oligarki yang sedang mencengkeram negara ini, atas bermunculannya tokoh-tokoh yang siap memimpin Indonesia ke depan.
Lieus menilai, kemunculan La Nyalla dan tokoh-tokoh lain untuk maju di panggung kontestasi Pilpres 2024 membuat oligarki ketar-ketir karena nikmatnya kekuasaaan yang mereka rengkuh saat ini, membuat mereka ingin terus berkuasa.
"Nah, kalau kita kaji dari konteks ini, kita bisa asumsikan bahwa Pak La Nyalla itu punya potensi tinggi untuk nyapres. Makanya, deklarasi Beliau dibubarkan dengan dalih PPKM Level 3 agar tidak bisa nyapres di 2024," tegas Lieus.
Untuk diketahui, deklarasi La Nyalla Capres 2024 di GOR Sempaja, Kota Samarinda, dihadiri sekitar 500 orang. Kepala Satpol PP Kaltim, Gede Yusa, mengatakan kalau acara ini tidak diperbolehkan karena Samarinda berstatus PPKM level 3.
Menurut dia, berdasarkan aturan PPKM level 3, maka di Samarinda setiap acara hanya boleh dihadiri 50% peserta dari total kapasitas ruangan.
"Soal izin kegiatan juga tadi kita belum terima, tapi mereka kita kasih kesempatan untuk melakukan dokumentasi, setelah itu acara dihentikan," jelasnya.
Ahmat, perwakilan panitia acara deklarasi La Nyalla Capres 2024, mengatakan, pembubaran ini disebabkan adanya miskomunikasi.
"Karena kami juga baru tahu adanya kebijakan bahwa kegiatan di ruangan tidak boleh melebihi 50%," katanya.
Meski demikian Ahmat mengatakan, meski deklarasi dibubarkan, pihaknya tetap menyatakan dukungan dan mendorong La Nyalla untuk maju sebagai Capres di Pilpres 2024.
Editor : Rohman
Artikel Terkait