JAKARTA, iNewsDepok.id - Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu kembali dalam membangun pondasi yang kokoh untuk masa depan gemilang Indonesia.
"Setelah Pemilu pada 14 Februari 2024, kita menyaksikan gejolak sosial-politik yang mengancam stabilitas negara dan kesatuan bangsa," ungkap Ketua Umum MP3I, KH M Zaim A. Ma'shoem, dalam keterangan pers Senin (1/4/2024).
Hadir juga sejumlah kiai saat memberi keterangan pers di antaranya KH Ahmad Badawi Basyir (Kudus); Dr. KH. Shofiyullah Muzammil (Jogjakarta); Syekh Yusuf Fauzi (Malang); KH. Choirul Fuad (Krapyak Jogjakarta).
Lalu, KH Sholahudin Fatawi (Lasem); KH Imam Baehaqi (Sarang); KH Saefur Rijal (Kajen Pati); KH M Abdul Mujib (DKI Jakarta); dan Drs. KH Khoironi, MA (Tegal).
Menjawab tantangan itu, MP3I sebagai wadah para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia, memiliki tanggung jawab aktif dalam mempromosikan perdamaian, persatuan, dan kesatuan.
"Pesantren, sebagai penjaga tradisi dan nilai-nilai luhur bangsa, memainkan peran sentral dalam memperkokoh persatuan. Para Kiai dan Bu Nyai memiliki peran penting dalam membentuk karakter santri dan masyarakat sekitarnya," jelas Sekjen MP3I, Dr. KH. Shofiyunah Muzammil.
MP3I mengajak seluruh pesantren dan komunitasnya untuk bersama-sama menggalang semangat persatuan dan kesatuan, serta menjaga keutuhan bangsa menghadapi masa depan gemilang Indonesia.
"Kami mengajak semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu membangun negara menuju Indonesia Emas 2045," tegas Shofiyunah.
MP3I juga mengajak pesantren dan santrinya untuk menjadi agen perdamaian dan rekonsiliasi di tengah masyarakat, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan.
"Dengan semangat ini, kita dapat bersama-sama mengatasi berbagai tantangan dan meraih cita-cita bersama untuk bangsa," pungkas Shofiyunah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait