TORONTO, iNewsDepok.id - Masjid pertama milik Muslim Indonesia di Kanada ternyata adalah bangunan bekas gereja terletak di Toronto. Pembelian gedung bekas gereja itu dananya berasal dari Muslim Indonesia di Kanada serta Tanah Air, Indonesia.
Bangunan bekas ini resmi beralih hak milik pada 4 Mei 2021 lalu dan langsung dijadikan masjid bernama Istiqlal Islamic Centre of Toronto (IICT). Anggota Dewan IICT, Ned, mengatakan total pembelian gedung mencapai Rp7 miliar.
Menurut Ned, struktur bangunan tidak banyak berubah untuk masjid, cukup menambah fasilitas tempat wudhu dan kamar mandi. Fasilitas lain seperti dapur, kantor, dan perpustakaan dapat langsung digunakan.
Mereka juga tidak perlu mengubah arah bangunan ke arah kiblat karena gedung yang terdiri dari dua lantai tersebut sudah menghadap ke arah Kakbah. "Kami hanya perlu menggelar karpet saja. Masjid ini mampu menampung sekitar 200 jamaah," katanya.
Masjid-masjid lain di Toronto dan sekitarnya, seperti Masjid Sayeda Khadija Centre dan Taric Islamic Centre, juga beroperasi namun bukan milik Muslim Indonesia.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Islam Indonesia Toronto (MIIT), Eni Durhan, menyatakan bahwa pembangunan masjid dan gedung pusat keislaman merupakan inisiatif dari masyarakat Muslim yang tergabung dalam MIIT. Keinginan untuk memiliki masjid tersebut telah ada sejak tahun 2005 dan baru dapat diwujudkan pada 2021.
"Kebutuhan akan tempat untuk mengadakan kegiatan seperti pengajian, salat Idul Fitri, atau penggalangan dana semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah masyarakat Indonesia yang tinggal di Ontario dan sekitarnya," ujarnya.
Pada saat itu, mereka mengadakan pengajian dari rumah ke rumah anggota MIIT dan untuk kegiatan yang melibatkan banyak orang, mereka menggunakan Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Toronto. Terkadang juga mereka menggunakan gedung Islamic centre milik komunitas dari negara lain.
"Alhamdulillah, masyarakat Islam Indonesia di sini sangat aktif berpartisipasi dalam kegiatan di komunitas negara lain sehingga dapat meminjam gedung-gedung tersebut secara gratis," tambahnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait