JAKARTA, iNews.id – Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi menyebut proyek kereta cepat Jakarta - Bandung ini masih harus melibatkan tenaga kerja asal China, termasuk tukang las.
Pungky menjelaskan, kalau pihaknya sempat mengalami kebingungan saat pengerjaan. Alasannya, proyek kereta cepat Jakarta- Bandung itu digandang harus berkualitas tinggi sehingga hasilnya perlu maksimal. Hal itu yang akhirnya mendatangkan tukang las dari China, demi menjaga kualitas.
Pungky menyebut, kualitas rel kereta begitu sangat tinggi. Sehingga tak mau jika sampai terjadi hal buruk. SDM Indonesia dianggap belum mampu untuk menghasilkan kualitas yang diharapkan.
BACA JUGA:
Mahfud Sebut Tindakan Polisi Terhadap Warga Desa Wadas Sesuai Prosedur
">Krakatau Steel misalnya. Panjangnya pun satu batang itu sekitar 50 meter yang kita pun belum pernah bisa membuatnya," jelasnya.
Selain karena SDM, alat-alat yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek itu belum dimiliki Indonesia. "Untuk itu membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi yang memang belum kita miliki," jelas Pungky.
Namun menurut Pungky, rasio tenaga kerja asing kalau dibandingkan dengan pekerja lokal seperti 1:2.800. Artinya, 2.800 pekerja Indonesia dan satunya untuk tenaga kerja asing.
Editor : Ikawati
Artikel Terkait