BLOOMFIELD, iNewsDepok.id - Pemegang sabuk juara kelas berat sementara WBO, Zhang Zhilei, telah mengincar gelar juara WBC yang dipegang oleh Tyson Fury untuk pertarungan berikutnya.
Namun, sebelum bisa mengamankan pertarungan tersebut, ia harus menghadapi Joe Joyce dalam pertandingan ulang di Wembley Arena, London, pada Sabtu (23/9/2023) waktu setempat.
Sebelumnya, petinju kelas berat asal China ini secara mengejutkan berhasil mengakhiri rekor tak terkalahkan Joe Joyce melalui kemenangan TKO di ronde keenam.
Keberhasilan tersebut terjadi pada 16 April lalu di London, dan juga membuat Zhang meraih gelar interim WBO dari Joyce. Apabila Zhang yang berusia 40 tahun ini kembali berhasil mengalahkan Joyce, maka ia akan terus mengejar pertarungan dengan Tyson Fury.
Zhang mengungkapkan, "Saya merasa sedikit kecewa karena saya sudah sangat, sangat dekat untuk mewujudkan pertarungan melawan Tyson Fury, tepat sebelum Joe mengaktifkan klausul pertarungan ulang." Hal ini disampaikan Zhang seperti yang dilaporkan oleh Sky Sports baru-baru ini.
"Namun kami memiliki ketentuan ini dalam kontrak. Saya harus menandatangani klausul pertarungan ulang untuk mendapatkan pertarungan pertama. Jadi saya akan menjalankannya dengan benar, yaitu mengikuti pertarungan ulang," lanjutnya.
Manajer Zhang, Terry Lane, optimis bahwa petinju Zhang, yang memiliki pukulan kuat, akan membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung elit dalam divisi kelas berat.
"Saya percaya kemenangan Zhang pada hari Sabtu akan benar-benar memisahkan dirinya dalam divisi heavyweight. Jika ia menang, Anda benar-benar akan memiliki Fury, Usyk, dan Zhang di puncak. Yang lainnya akan berada jauh di bawah," kata Lane.
"Jika Zhang menang, sesuai yang kami harapkan, Fury akan menjadi target pertama kami. Kami harus duduk dan melihat pertarungan apa yang akan terjadi, dan lebih penting lagi, pertarungan mana yang tidak akan terjadi," tambahnya.
Dalam pertandingan pertama melawan Joyce, Zhang berhasil mendaratkan serangan-serangan keras berulang kali, yang menyebabkan pembengkakan di atas mata kanan Joyce dan memaksa wasit untuk menghentikan pertandingan.
"Saya akan mengatakan ini adalah reaksi insting, karena pada pertandingan pertama saya sama sekali tidak mengantisipasi bahwa mata Joyce akan mengalami pembengkakan seperti itu," jelas Zhang.
"Hal ini menunjukkan kelemahan yang perlu dieksploitasi, jadi saya akan menjadi orang bodoh jika saya tidak terus memanfaatkannya," lanjutnya.
Seperti Joyce, Zhang juga pernah meraih medali perak Olimpiade, meskipun upayanya untuk meraih medali kedua di Olimpiade 2012 berakhir dengan kekalahan dari Anthony Joshua.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait