DEPOK.iNewsDepok.id - Dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA), terdapat beberapa badan promotor besar seperti Ultimate Fighting Championship (UFC), Bellator, dan ONE FC yang memberikan panggung bagi para petarung untuk berkompetisi.
Setiap promotor memiliki kebijakan dan struktur yang berbeda, termasuk tentang gelar juara mereka. Namun, pertanyaan yang muncul adalah, apakah mungkin bagi promotor seperti UFC untuk melakukan unifikasi sabuk juara dengan promotor seperti Bellator atau ONE FC?
Sebelum melihat kemungkinan unifikasi sabuk juara tersebut, mari kita bahas terlebih dahulu perbedaan antara ketiga promotor tersebut. UFC adalah promotor yang paling terkenal dan telah menjadi rujukan utama dalam dunia MMA.
Mereka memiliki sejumlah divisi berbeda dengan sabuk juara dalam setiap kelas berat. Bellator, di sisi lain, adalah promotor yang sedikit berbeda dalam struktur mereka. Mereka juga memiliki divisi berat dan sabuk juara, namun mereka juga menekankan pada perlindungan atlet dengan memperkenalkan divisi berat "Grand Prix" di beberapa kesempatan.
Sedangkan ONE FC, promotor yang berbasis di Asia, juga menawarkan pertarungan MMA dengan sabuk juara dan memiliki fokus yang lebih luas, termasuk seni bela diri tradisional.
Melihat perbedaan struktur dan kebijakan antara ketiga promotor tersebut, mungkin agak sulit untuk melakukan unifikasi sabuk juara mereka. Setiap promotor memiliki mandat dan hak eksklusif atas para petarung di bawah kontrak mereka. Ini berarti bahwa petarung di bawah UFC, Bellator, atau ONE FC tidak dapat dengan mudah berkompetisi di liga promotor lain.
Namun, dalam beberapa kasus, unifikasi sabuk juara antara promotor telah dilakukan. Beberapa contoh terkenal adalah ketika petarung dari dua promotor berbeda bertemu dalam pertempuran saling tantang untuk menentukan siapa yang benar-benar adalah yang terbaik dalam kelas berat.
Misalnya, saat petarung Mirko "Cro Cop" Filipovic dari Pride FC menghadapi petarung Randy Couture dari UFC. Pertarungan ini menjadi sangat populer di kalangan penggemar dan memberikan kesempatan kepada kedua promotor untuk menunjukkan kekuatan mereka melalui petarung terbaik mereka.
Meskipun unifikasi sabuk juara dapat menjadi hal yang menarik, tetap ada banyak kendala dalam melakukannya. Selain persoalan hukum dan kontrak yang melibatkan kedua promotor, juga mungkin terjadi perbedaan aturan pertandingan seperti ukuran ring atau babak yang berbeda.
Selain itu, promotor MMA juga ingin memastikan bahwa mereka tetap menjadi yang terbaik dan mendominasi dunia ini. Oleh karena itu, mereka mungkin enggan untuk berbagi pemegang sabuk juara mereka dengan promotor lain.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait