DEPOK,iNewsDepok.id- Tim pengabdi kepada masyarakat (pengmas) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menggelar sarasehan Pelestarian Budaya di Perkampungan Betawi Setu Babakan Jakarta. Dalam kegiatan ini dibahas mengenai sejumlah kebudayaan Betawi. Mulai dari makanan hingga ritual yang masih kental dilakukan di masyarakat Betawi.
Hadir dalam sarasehan tersebut Budayawan Betawi, Yahya Adi Saputra dan Kepala Unit Pengelola Kampung Betawi Setu Babakan, Imron Yunus.
Dosen pengabdi terdiri dari Rahadjeng Pulungsari Hadi, Albert P.J Roring, Adi Kristina Wulandari dan Minah Febriani Budianto. Sejumlah mahasiswa juga hadir dalam sarasehan dan melakukan interaksi dengan narasumber mengenai adat dan kebiasaan Betawi.
Salah satu dosen pengampu kegiatan, Rahadjeng Pulungsari Hadi mengatakan dari saraehan ini dapat digali segala informasi mengenai kebudayaan Betawi. Kemudian informasi tersebut nantinya dituangkan dalam buku saku yang bisa dimanfaatkan bagi wisatawan yang datang.
“Yang kami rasakan ketika awal datang ke sini ternyata belum banyak literasi tentang Betawi di lokasi ini. Sehingga kami menyarankan mencari data dan disusun menjadi buku saku yang nantinya diberikan kembali kepada Setu Babakan,” kata Ajeng, sapaan akrabnya, Rabu (2/8/2023).
Buku saku ini nantinya diharapkan bisa membantu sebagai pemandu bagi wisatawan. Sehingga mereka bisa tahu lokasi mana saja yang bisa didatangi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hingga adat-adat apa saja yang masih dilakukan disini.
“Untuk masuk ke Perkampungan Betawi ini kalau tidak dilengkapi panduan mungkin akan lost. Kami merasa buku saku ini sangat penting. Sehingga nanti kami akan kontribusikan kembali buku tersebut ke Perkampunan Budaya Setu Babakan,” ujarnya.
Penggalian data dan penyusunan buku ditargetkan dalam selesai dalam waktu sebulan. Buku ini akan berisi informasi menarik sehingga mudah dipahami.
“Buku ini berisi informasi yang sifatnya mudah dipahami. Sehingga akan membantu pendatang dan wisatawan untuk bisa lebih memahami Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Untuk penggalian data dan penyusunan sekitar sebulan,” pungkasnya.
Editor : Rinna Ratna Purnama
Artikel Terkait
