Namun, sekolah tersebut membantah bahwa ada intimidasi terhadap guru tersebut melalui pernyataan pada hari Kamis, sambil menambahkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan penyelidikan polisi.
Kasus ini dilaporkan sehari setelah seorang guru sekolah dasar perempuan lainnya di Seoul diduga diserang oleh seorang siswa laki-laki kelas enam di depan siswa lainnya, yang menyebabkan dirinya dirawat di rumah sakit.
Guru tersebut didiagnosis menderita gangguan stres pascatrauma karena ia mengklaim bertanggung jawab atas masalah tersebut oleh orangtua siswa.
Kedua kasus ini membangkitkan kemarahan para guru di seluruh negeri, yang menyatakan bahwa kasus-kasus tersebut mengungkapkan realitas kelam sekolah-sekolah negeri di mana otoritas guru tidak lagi dihormati di kelas.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait