JAKARTA, iNews.id - Pemerintah beserta perusahaan-perusahaan BUMN akan melakukan intervensi atau operasi pasar sekitar 3,7 juta liter minyak goreng. Operasi pasar ini dilakukan hingga Mei 2022.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN berperan sebagai penyeimbang pasar, penyeimbang ekonomi dan juga harus kadang-kadang melakukan intervensi ekonomi ketika terjadi ketidakseimbangan.
BACA JUGA:
Di awal Tahun 2022 Indonesia Alami 68 Bencana Alam
“Contohnya ketika harga masker mahal di masa awal COVID-19, Kimia membuat operasi pasar supaya harga masker murah,” kata Erick saat menyampaikan pidato kunci di Universitas Sumatera Utara di Medan, Minggu (9/1/2022).
Hal tersebut juga dilakukan ketika minyak goreng sekarang mahal karena harga kelapa sawit naik. Jika harga kelapa sawit jatuh yang risau adalah petani dan pengusaha, sehingga jika yang terjadi sebaliknya maka yang risau adalah konsumen.
"Inilah ekonomi, maka dari itu kemarin Presiden RI Joko Widodo menugaskan tidak hanya kepada BUMN namun kepada seluruh pelaku usaha swasta untuk menggelar operasi pasar 1,25 miliar liter minyak goreng," kata Erick Thohir.
BACA JUGA:
Ini 103 Pinjaman Online Resmi 2002 yang Terdaftar dan Berizin di OJK
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan tersebut tidak mungkin hanya dilakukan oleh BUMN sendiri. Pasalnya, BUMN sebagai perusahaan kelapa sawit hanya memiliki empat persen market share, sementara mayoritas dipegang oleh swasta.
Erick juga mengungkapkan BUMN menggelar operasi pasar tambahan untuk minyak goreng sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.
Menurutnya, anak usaha Holding Perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL), tengah mengembangkan produksi turunan CPO. Kemasan sederhana INL ini baru dikembangkan saat harga minyak melambung tahun lalu.
”Harga minyak INL sesuai harapan pemerintah yakni Rp14 ribu per liter yang tersedia dalam dua kemasan yakni 450 ml dan 900 ml,” paparnya.
BUMN, kata Erick, harus memanfaatkan momentum dengan mulai mengenalkan kemasan sederhana khusus untuk pasar tradisional dengan brand INL.
Sebagai informasi, mulai Januari 2022, BUMN telah memiliki tiga produk minyak dengan segmentasi berbeda yakni Nusakita 100 persen price index dari market leader (Bimoli), Salvaco (92-95 persen price index Bimoli), dan kemasan sederhana INL 88 sampai 90 persen price index market leader/Bimoli).
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani