DEPOK,iNewsDepok.id- Pada hari ketiga pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer—Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2023 di Lab 1105 Gedung Lama Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI) Depok tampak hadir 10 peserta difabel tunanetra. Jumlah total peserta difabel yang mengikuti UTBK-SNBT tahun ini di UI tercatat 77 orang.
Selain di Lab 1105 Gedung Lama Fasilkom, 67 peserta difabel lainnya ujian di ruangan yang menyebar di Fasilkom. Jumlah keseluruhan peserta difabel ini meningkat dua kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya, yang tercatat hanya 35 peserta difabel di UI.
Di antara para peserta yang hadir adalah Chesa Chairunissa yang berasal dari SMA 6 Depok. Meskipun ia mengalami gangguan penglihatan (low vision) sejak lahir, namun tidak mengurangi semangatnya untuk terus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ia memilih Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UI. Hal ini karena, ia memiliki ketertarikan dan minat dalam mempelajari Bahasa Indonesia.
“Untuk itu, saya memilki harapan yang kuat untuk dapat lulus UTBK 2023 dan bisa menjadi mahasiswa Sastra Indonesia di UI. Dengan begitu, saya jadi lebih memiliki kesempatan untuk dapat mengulik lebih dalam lagi Bahasa Indonesia,” katanya, Kamis (11/5/2023).
"Saya yakin bahwa menjadi mahasiswa di UI adalah impian semua orang,” ujar Chesa lagi.
Ia berharap, melalui pilihannya tersebut, dapat mewujudkan impiannya menyebarkan dan mengajarkan ilmu yang telah ia dapat kepada murid sekolah, mahasiswa, maupun masyarakat luas.
Ia bersyukur, dapat mengerjakan soal dengan lancar didukung fasilitas kampus yang sangat menunjang. Chesa menyampaikan, yang menjadi tantangan selama mengerjakan soal adalah bahwa ia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendengarkan dan memahami soal ujiannya.
Sebelum ujian, berbagai persiapan telah dilakukan Chesa, seperti sering mengikuti try-out yang tersedia di berbagai aplikasi pembelajaran dan belajar materi serta menjawab soal dari YouTube. Ia juga membeli buku materi dan soal. "Dari hasil latihan menjawab soal tersebut, saya dapat mengukur kemampuan dan mencoba berlatih dan belajar lebih giat lagi terutama pada soal-soal yang jawabannya masih salah,” kata Chesa.
Sehari sebelum ujian, ia melakukan survei lokasi agar tidak salah tempat atau tersasar saat hari ujian tiba. Kemarin, ia berangkat ke lokasi ujian pukul 05.15 WIB dengan menggunakan ojek online, demi mengejar mimpinya.
Setiba di lokasi, petugas keamanan yang berada di sana mendampinginya menuju ruang ujian. "Bahkan, saat ujian selesai, saya diantar pulang oleh bapak security-nya,” pungkasnya.
Editor : Rinna Ratna Purnama
Artikel Terkait