BANTEN, iNewsDepok.id - Untuk ketiga kalinya Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) kembali digelar.
Merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia yang sedang digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dengan tema “Kebangkitan Ekonomi Dari Desa untuk Indonesia Bangkit”, program ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.
Direktur Deputi 3 Kemenparekraf, Indra Ni Tua mengunjungi Desa Wisata (DeWi) Ekraf Tanjung Lesung, Tanjungjaya, Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Sabtu (06/05/2023).
Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung atau dikenal juga Desa Wisata Tanjungjaya merupakan destinasi wisata edukasi yang terletak di Tanjung Lesung, Kab. Pandeglang, Provinsi Banten. Tepatnya, berada di Desa Tanjungjaya yang dikelilingi oleh pantai juga perbukitan yang asri.
DeWi Ekraf Tanjung Lesung adalah sebuah komunitas desa wisata ekonomi kreatif (Dewikraf) yang terletak di destinasi KEK Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Komunitas ini bergerak secara swadaya dari pemuda/i desa untuk mengembangkan kelompok Ekraf di desa-desa wisata di Kawasan Penyangga (Bufferzone) KEK Tanjung Lesung dengan mengkolaborasikan skema stakeholder Pentahelix untuk mewujudkan pengembangan pariwisata desa yang impactful dan sustainable.
Tanjung Lesung yang menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), juga mengusung konsep ekonomi kreatif. Di sini tersedia aneka kerajinan dan wisata edukasi lainnya yang dapat dikunjungi.
Selain itu, saat berkunjung ke sini, traveler dapat memilih aneka paket wisata yang di dalamnya terdapat atraksi alam Bahari (snorkeling, diving), edukasi survivor hutan rimba, transplantasi terumbu karang, seni budaya Sunda-Banten, hingga belajar kerajinan lokal.
Ragam atraksi tersebut membuat daerah ini menjadi tempat wisata yang sangat menarik untuk dieksplor lebih jauh.
Turut hadir dalam kesempatan ini para Duta Wisata, Bupati, Dinas Pariwisata Provinsi, Dinas Pariwisata Kabupaten, Forkopimda, Camat, Kepala Desa, dan para Ketua Adat.
Dalam sambutannya, Direktur Deputi 3 Kemenparekraf, Indra Ni Tua mengutip pernyataan penuh semangat Mas Menteri Sandiaga Uno, "Kobaran semangat ini masih terus kami lanjutkan. Untuk menggaungkan Indonesia lebih mendunia melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Membuka ruang untuk berkarya, memastikan 4,4 juta lapangan kerja tercipta, dan kami masih terus percaya bangkitnya ekonomi dimulai dari desa.”
"Inilah momentum kebangkitan pariwisata, di Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023," tandas Indra Ni Tua.
Tujuan program ini, lanjut Indra Ni Tua, agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, serta mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata baru selanjutnya di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa.
"Kebangkitan ekonomi dari desa-desa untuk membangun Indonesia. Selain itu, dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta) yang merupakan website resmi yang dikembangkan oleh Kemenparekraf," ungkap Direktur Kementerian Pariwisata ini.
Setelah sukses di tahun 2021 dengan 1831 peserta, meningkat tajam di 2022 dengan 3419 desa wisata. Kini di 2023, Anugerah Desa Wisata Indonesia dengan semangat kolaborasi dan bersinergi meningkat tajam hingga peserta menyentuh angka 4573 desa wisata yang ada di seluruh Indonesia dari target yang Mas Menteri canangkan 4.000 desa wisata.
Antusiasme ribuan desa wisata tersebut diharapkan mempermudah pengembangan desa wisata di Indonesia kedepannya.
Tentunya sinergi diperlukan, oleh karena itu Kemenparekraf melibatkan banyak mitra strategis untuk berkolaborasi dalam pengembangan desa wisata khususnya desa wisata yang masuk dalam 75 desa wisata terbaik desa wisata Indonesia Bangkit.
Penilaian ADWI tahun 2023 meliputi sebagai berikut:
1. Daya Tarik Pengunjung (Alam dan Buatan serta Seni dan Budaya), 2. Homestay & Toilet, 3. Suvenir (Kuliner, Fesyen, dan Kriya), 4. Digital dan Kreatif, 5. CHSE serta Kelembagaan Desa.
Kategori penilaian yang diusung diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan serta berstandar internasional.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait