DEPOK, iNewsDepok.id - Kisah viral terjadi di China, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun bersepeda sejauh 130 kilometer untuk ke rumah neneknya setelah bertengkar dengan sang ibu. Anak ini mengayuh sepeda selama 22 jam hingga kelelahan.
Setelah bertengkar dengan ibunya, anak laki-laki asal Hangzhou, China, memberi tahu niatnya untuk pergi ke rumah nenek di Kota Mejiang, demikian dilansir dari Oddity Central pada Rabu (19/4/2023).
Dilansir dari Oddity Central, Selasa (18/4/2023) setelah bertengkar dengan ibunya, bocah laki-laki asal Hangzhou China itu memberi tahu niatnya untuk pergi ke rumah sang nenek.
Tapi saat itu sang ibu tidak mempercayai karena rumah nenek berjarak 140 kilometer.
Namun, sang anak tetap nekat pergi ke rumah nenek. Dia bersepeda di jalan raya yang sibuk selama sekitar 22 jam.
Akhirnya dia berhenti bersepeda setelah kakinya tidak mam[u lagi mengayuh. Saat itu si anak sudah menempuh jarak sejauh 130 kilometer.
Pada Minggu (2/4/2023) malam, beberapa orang melihat anak berusia 11 tahun itu kelelahan dan sendirian di terowongan jalan tol. Mereka akhirnya segera menelepon polisi untuk memberikan pertolongan kepada anak tersebut.
Saat polisi bertanya kepada anak tersebut dari mana asalnya dan apa yang dia lakukan di sana, petugas pun terkejut mengetahui anak itu mengayuh sepeda dengan jarak yang cukup jauh.
Anak tersebut meninggalkan rumahnya di Hangzhou dan berencana menemui neneknya di Mejiang. Anak 11 tahun itu akhirnya dibawa ke kantor polisi dalam keadaan sangat kelelahan.
Menurut juru bicara polisi, anak 11 tahun itu telah menavigasi infrastruktur jalan China yang rumit dengan hanya menggunakan rambu-rambu jalan.
Akibatnya, selama perjalanan anak tersebut salah belok beberapa kali. Itu menyebabkan anak tersebut membutuhkan hampir dua kali lipat dari waktu tempuh yang seharusnya, tapi anak tersebut tidak tersesat.
Selama perjalanannya, anak tersebut bertahan hidup hanya dengan roti dan air yang dia ambil sebelum meninggalkan rumah karena bertengkar dengan ibunya.
Setelah mendapatkan pertolongan dari polisi, kedua orang tua anak tersebut dan neneknya datang menjemputnya. Kepada polisi, si ibu mengatakan awalnya hanya menganggap ancaman tersebut hanya amukan anak-anak.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait