PEKANBARU, iNewsDepok.id - Festival Lampu Colok Kota kembali digelar oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun, membuka festival tersebut di halaman Kantor Camat Kulim, Kota Pekanbaru, Senin (17/4/2023) malam.
Dilansir dari laman Pemko Pekanbaru, Muflihun, bersama Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, menyalakan langsung lampu colok yang menandakan dibukanya festival. Hadir juga sejumlah kepala OPD dan pejkabat Forkopimda Pekanbaru.
Festival lampu colok merupakan suatu tradisi turun-temurun di bumi Melayu Riau untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan dan menyambut hari raya Idulfitri.
Tradisi ini dilakukan pada malam 27 Ramadan atau dikenal dengan malam 7 likur jelang lebaran.
Terdapat 3.000 lampu colok yang dinyalakan tersusun rapi, beberapa membentuk ornamen miniatur masjid. Keindahan ini membuat kagum masyarakat yang datang ke halaman Kantor Camat Kulim malam itu.
"Alhamdulillah (lampu colok) telah dinyalakan. Ini merupakan budaya dari masa lalu. Kami mengenang jika zaman dahulu belum ada listrik, masyarakat melayu Pekanbaru beraktivitas di malam bulan Ramadan menggunakan lampu colok, seperti tadarus, bayar zakat fitrah, dan lain sebagainya," sebut Muflihun.
Dahulu, lampu colok hanya digunakan oleh masyarakat sebagai penerangan jalan. Seiring berjalannya masa, berubah menjadi tradisi budaya masyarakat saat bulan Ramadan.
Lampu colok sekarang dibuat berbagai model, seperti bentuk masjid tiga dimensi yang indah, tulisan lafaz Allah, dan tulisan selamat Idulfitri.
Pj Walikota Pekanbaru itu berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan ini, masyarakat Pekanbaru dapat mengambil nilai gotong royong pada tradisi ini. Ia berharap bisa bersama masyarakat membangun Kota Pekabaru.
"Jadi, mari kita bersama-sama jaga tradisi ini, namun kita hati-hati juga dengan api yang dihidupkan agar tetap aman," ujarnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait