BOGOR, iNewsDepok.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) akan fokus pada program deradikalisasi untuk mencegah aksi teror kembali terjadi.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala BNPT RI Komjen Pol Prof Dr Rycko Amelza Dahniel, MSi saat Rapat Pimpinan Pertama di Lingkungan BNPT RI di Kantor BNPT, Sentul, Kamis (6/4/2023).
Menurut Rycko fokus pada program deradikalisasi merupakan amanat dan harapan Presiden RI Joko Widodo.
"Itu sebagai bukti nyata hadirnya negara dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme," kata Rycko Amelza yang menggantikan Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH sebagai Kepala BNPT RI.
Untuk itu strateginya adalah pemuka agama dilibatkan secara aktif untuk meluruskan pemahaman agama yang salah.
"Semua agama mengajarkan perdamaian bukan permusuhan atau bahkan tindakan kekerasan," jelas Rycko.
BNPT akan mengajak dai-dai untuk lebih gencar memberikan pencerahan kepada para napiter. "Para dai diharapkan bisa memberikan pemahaman agar napiter mencintai perdamaian, bertoleransi dan tumbuh kencintaanya terhadap NKRI," tutur jenderal polisi bintang tiga ini.
Rycko memaparkan program deradikalisasi sudah bergulir dengan pendirian Kawasan Terpadu Nusantara (KTN). Program ini ditujukan agar para Napiter bisa kembali aktif di masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi dan sosial.
KTN telah didirikan di 5 wilayah penanggulangan terorisme yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait