Inilah 9 Fakta CEO TikTok Shou Zi Chew, Jadi Sorotan karena Disebut Agen China

Kartika
9 fakta CEO TikTok Shou Zi Chew, jadi sorotan karena disebut agen China

DEPOK, iNewsDepok.id - Inilah 9 fakta CEO TikTok Shou Zi Chew tengah menjadi sorotan negara-negara barat karena disebut sebagai agen China. Sorotan negara Barat atas TikTok kini beralih pada sosok Shou Zi Chew tersebut.

Dia menjadi sorotan karena tengah berjuang menyelamatkan aplikasi asal China dari larangan Amerika Serikat (AS). Pasalnya, ada kecurigaan global bahwa TikTok menjadi mata atau agen pemerintah China.

Sebelumnya, aplikasi jejaring sosial dan platform video sempat disorot perihal keamanan data. Pemerintah Joe Biden curiga entitas korporasi China itu digunakan sebagai alat spionase dan pengaruh politik.

Untuk melawan tudingan tersebut, Shou Zi Chef bersaksi di depan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS pada Kamis (23/3/2023) waktu setempat. Dia berbicara mengenai keamanan data dan praktik privasi aplikasi, serta dugaan hubungannya dengan pemerintah China,

Ketika bersaksi, banyak pertanyaan yang ditujukan padanya seperti ‘bagaimana cara dia beroperasi dan seberapa besar kekuasaan yang dimiliki Chew di gergasi media sosial asal China tersebut. Shou Zi Chew pun menjawab kritikan serta pertanyaan tajam dari para anggota parlemen AS tersebut dengan tenang.

Penasaran dengan sosok CEO TikTok ini? Berikut 9 fakta CEO TikTok Shou Zi Chew yang tengah menjadi sorotan, seperti dirangkum iNewsDepok.id dari berbagai sumber, pada Sabtu (25/3/2023)

Fakta CEO TikTok Shou Zi Chew

  1. Lahir dan besar di Singapura

Shou Zi Chew lahir dan besar di Singapura. Dia lahir pada 1 Januari 1983, jadi usianya saat ini 40 tahun. Ayahnya adalah pekerja konstruksi, sementara ibunya bekerja di perpustakaan.

Shou mengenyam pendidikan di sekolah elite berbahasa Mandarin dan fasih berbahasa Inggris dan Mandarin. Dia adalah seorang perwira di angkatan bersenjata Singapura--jabatan bergengsi--saat menjalani wajib militer.

“Tumbuh di pulau kecil, Anda memiliki keinginan untuk berkelana di usia yang sangat muda,” katanya dalam sebuah wawancara tahun lalu.

  1. Lulusan Harvard

Setelah menyelesaikan wajib militer, dia belajar ekonomi di University College London (UCL) di Inggris dan lulus tahun 2006, dengan gelar sarjana di bidang ekonomi.

Dia sempat bekerja di bank investasi Goldman Sach sebagai bankir investasi selama dua tahun, lalu Shou melanjutkan pendidikan master di Harvard Business School, Amerika Serikat dan meraih gelar MBA. Di sana dia juga magang di raksasa media sosial Facebook saat masih baru, yang saat ini pesaing berat TikTok.

“Saya ingat berjuang dengan keputusan ini, harus memilih meluangkan waktu untuk mengambil gelar master atau fokus di karirnya,” ujarnya.

  1. Menikah dengan CEO Investasi

Shou bertemu istrinya, Vivian Kao, melalui email ketika mereka berdua menyelesaikan magang musim panas di California. Kao, sebelumnya juga bekerja di Goldman Sachs, saat itu bekerja untuk start-up energi terbarukan.

Saat ini Kao menjabat CEO Investasi. Keduanya saat ini sudah dikaruniai dua orang anak. Shou tetap tinggal di Singapura, meski beberapa minggu terakhir ia ada di Washington untuk bertemu dengan anggota Kongres sebagai bagian dari upaya melobi TikTok di Amerika.

  1. Membawa Xiaomi IPO

Saat berkarier di Goldman Sachs, Shou dikenalkan ke DST Global, yakni perusahaan modal ventura dengan klien seperti Facebook dan Twitter.

Setelah menyelesaikan Harvard Business School, Shou bekerja di perusahaan investasi DST Global sebagai mitra. Dia membantu mengoordinasikan salah satu investasi paling awal di ByteDance dengan membangun hubungan dengan dua insinyur muda pendirinya, Liang Rubo dan Zhang Yiming.

Shou juga berkerja selama lima tahun menjadi chief financial officer dan presiden bisnis internasional Xiaomi di 2019. Ia memimpin Xiaomi mencapai penawaran umum perdana (IPO).

Selanjutnya, Shou melompat ke ByteDance pada Maret 2021, menjadi orang pertama yang mengisi peran kepala keuangan di raksasa media tersebut.

Hanya dua bulan kemudian, tepatnya pada Mei 2021, dia berperan sebagai CEO TikTok. Dia menjadi CEO setelah pengunduran diri pendahulunya Kevin Mayer yang tiba-tiba di tengah upaya pemerintahan Trump yang memaksa penjualan aset TikTok di AS.

  1. Sosok Berani Ambil Risiko

Shou Zi Chew menyebut bahwa dirinya tidak pernah menjalani kariernya dengan target muluk.

“Saya tidak benar-benar tahu apa yang ingin saya lakukan atau ke mana hidup akan membawa saya. Kalau dipikir-pikir, tidak ada rencana besar. Saya menempatkan diri saya di luar sana, dan saya mengambil risiko ketika mereka datang,” katanya.

  1. Miliki Harta Rp3 Triliun

Milenial asal Singapura yang juga CEO TikTok ini disebut-sebut memiliki kekayaan sebesar USD200 juta atau setara dengan harta Rp3 triliun (kurs Rp15.000).

  1. Membuat akun TikTok pribadi

Menghadapi pengawasan ketat di kedua sisi, Shou Zi Chew tampaknya telah menunjukkan dirinya dalam beberapa bulan terakhir.

Dia membuat akun TikToknya sendiri @shou.time pada Februari lalu untuk menampilkan sekilas kehidupan pribadinya, setelah hampir setahun setelah dia memimpin platform tersebut. 

Hampir 18.000 pengikut Shou Zi Chew telah melihatnya menghadiri pertandingan Super Bowl dan NBA, bertemu selebriti seperti Bill Murray, dan berdansa dengan penyanyi Ciara. Dalam sebuah wawancara, Shou Zi Chew mengatakan dia menyukai golf dan fans komedian Kevin Hart. 

  1. Anaknya Tidak Bermain TikTok

Dalam pertemuan dengan Kongres AS, CEO TikTok membahas pula tentang kekhawatiran pemerintah AS terhadap para pengguna dari generasi muda. Diketahui fakta bahwa Shou Zi Chew tidak pernah bermain TikTok.

Seorang anggota kongres Nanette Barragan bertanya pada CEO TikTok, mengenai pada usia ebrapa anak muda pantas menggunakan aplikasi TikTok, demikian dikutip dari The Guardian.

Menjawab pertanyaan tersebut, Shou Zi Chew mengatakan anak-anaknya tidak menggunakan aplikasi TikTok. Alasannya, di Singapura, tempat anak-anaknya tinggal, tidak ada versi platform TikTok yang diperbolehkan untuk pengguna di bawah usia 13 tahun.

  1. Menegaskan Bukan Agen China

Mengutip mantan CEO TikTok dan ByteDance, kemampuan Sho Zi Chew untuk membuat keputusan terbatas karena pendiri ByteDance Zhang Yiming memegang kendali di perusahaan, demikian berdasarkan laporan New York Times pada September 2022.

Namun TikTok kini menempatkan Shou Zi Chew di depan dan di tengah publik saat hubungan TikTok dan pemerintah China di bawah pengawasan ketat. 

Dalam surat kepada anggota parlemen pada Juni 2022 lalu, Shou Zi Chew menekankan bahwa TikTok beroperasi secara mandiri dari perusahaan induk ByteDance. 

Mengutip CNN Business, dalam salinan surat pernyataan yang dirilis oleh panel utama parelemen, pada Kamis (23/3/2023), Shou Zi Chew menegaskan bukan agan China.

"Izinkan saya menyatakan ini dengan tegas. ByteDance bukan agen China atau negara lain mana pun," ucapnya dalam surat pernyataan tersebut.  

Chew mengatakan, lebih dari 150 juta orang Amerika menggunakan TikTok setiap bulan. Materi mereka dikonsumsi secara tidak proporsional oleh 1,5 miliar pengguna TikTok di seluruh dunia.

Demikian 9 fakta CEO TikTok Shou Zi Chew yang menjadi sorotan karena disebut agen China.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network