DEPOK, iNewsDepok.id - Pempek dinobatkan sebagai makanan berbahan seafood terenak keempat dunia dari 50 negara versi situs travel guide Taste Atlas pada Maret 2023. Tentunya, selain rendang dan gado-gado, pempek menambah panjang daftar kuliner Indonesia yang mendunia.
Kuliner khas Palembang, Sumatera Selatan ini berada di posisi keempat dengan poin 4.7. Posisi pempek setelah Portugis dengan ameijoas a bulhao pato, gambas al ajillo dari Spanyol, dan ceviche mixto asal Austria.
Dari daftar ini, pempek berhasil mengalahkan kuliner khas Jepang seperti sushi, takoyaki, dan sashimi. Demikian mengutip informasi dari laman Instagram Taste Atlas, pada Selasa (14/3/2023).
Indonesia sebagai negara maritim, memiliki wilayah dalam bentuk laut dan perairan yang luasnya lebih lebar dari daratan. Wilayah Indonesia terdiri dari 70 persen lautan dan 30 persen daratan, serta lebih dari 17.000 pulau dengan garis pantai lebih dari 99.000 kilometer.
Alhasil, Indonesia berpotensi memiliki sumber daya laut yang melimpah. Karena itu, banyak kuliner khas Indonesia yang lezat yang diolah dari hasil laut atau seafood, salah satunya Pempek ini.
Sebagaimana diketahui, pempek merupakan produk hasil olahan daging ikan yang tinggi protein. Bahan dasar yang digunakan biasanya menggunakan ikan tenggiri dengan tampilan berwarna putih serta tekstur yang kenyal dan elastis.
Meskipun pempek makanan khas Palembang, namun kini hampir seluruh masyarakat di Indonesia bisa menikmati kudapan tersebut tanpa harus jauh-jauh datang ke Ibu Kota Sumatera Selatan itu.
Rasa pempek juga gurih dan enak, dengan rasa khas ikan. Pempek biasanya disajikan dengan kuah bercita rasa segar asam yang dinamakan cuko.
Kini banyak pembuat pempek yang melakukan inovasi dari segi bahan dasarnya. Pempek tak hanya dibuat dari ikan tenggiri, tapi juga ikan nila, daging ayam, bahkan daging sapi.
Adapun sejarah pempek berasal dari nama seorang pria keturunan Tionghoa, Apek. Pada mulanya makanan buatan Apek ini belum memiliki nama.
Lambat laun karena Apek menjual makanannya dengan berkeliling, warga memanggil namanya untuk membeli dagangannya dan hanya terdengar ujung nama pria tersebut, Peek, Peek.
Akhirnya panganan buatan Apek populer dengan nama pempek yang merupakan hasil plesetan dari nama si pembuat pempek pertama kali.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait
