Sempat Gagal, Pembuat Kostum Robot di Depok Kini Dapat Pesanan Dari Berbagai Daerah di Indonesia

DEPOK, iNewsDepok.id - Pengerajin kostum robot di Depok, Purbo Kusumo mendapat banyak pesanan dari penjuru Indonesia. Ternyata, pria berusia 37 tahun itu sempat gagal dalam memulai usahanya tersebut. 

Purbo memulai usaha kostum robotnya sejak tahun 2017. Ia mengatakan sempat gagal saat memulai usaha kerajinan kostum robot tersebut.

Tak patah semangat, Purbo menjual kendaraan pribadi miliknya untuk membeli kostum robot dari pengrajin lain yang akan dijadikan wadah belajar. Ia pun mendapat banyak ilmu dari sang penjual kostum tersebut.

"Membuatnya dari tahun 2017, awalnya itu nyoba, sempat gagal sih, pas gagal itu nyoba cari kostum yang udah jadi, beli gitu dari pembuat lain di Jakarta, itu pun sampai jual motor dulu, karena harganya lumayan kan," kata Purbo saat diwawancarai iNewsDepok, Senin (6/2/2023).

"Satu kostum itu dulu tiga juta lima ratus, abis itu nyoba dijiplak awalnya, kebetulan masih sering komunikasi sama yang jual, sering sharing bagi ilmu lah gitu, akhirnya bisa buat sendiri," lanjutnya 

Awalnya, Purbo menyewakan kostum robot buatannya ke pengamen di Stadion Pakansari dan acara-acara di Mall. Seiring berjalannya waktu, kini kerajinan miliknya itu mendapat pesanan dari berbagai daerah di Indonesia.

"Akhirnya bikin terus kostum sendiri sambil disewa-sewa buat ngamen dulu di Stadion Pakansari sampai bisa masuk ke mall. Sekarang udah dapat orderan dari seluruh Indonesia lah, yang belum pernah si Papua," tuturnya.

Purbo menjelaskan sering mendapat orderan dengan bentuk tokoh film terkenal. Harga kostum buatannya pun beragam tergantung tingkat kesulitan saat membuatnya.

"paling sering Transformer, Iron Man, Star Wars, terus Batman. Untuk kostum paling murah satu juta (rupiah). Ada yang sampai enam atau juta juta (rupiah), tergantung besar kecil kostum sama detail kostumnya, tergantung tingkat kesulitannya lah," jelasnya.

Kostum robot buatannya terbuat dari bahan busa ati eva foam. Ia pun mengatakan kerajinannya itu tahan sampai waktu tertentu tergantung pemakaiannya.

"Bisa kadaluarsa, kalau kena keringat atau air itu bisa berudul, sekitar lima tahun lah kadaluarsanya, tergantung sering kena air atau engga," terangnya.

Purbo yang awalnya sendiri kini mendapat bantuan dari sang anak dan istri dalam membuat kostum robot. Meski demikian, ia tetap merasa kewalahan jika mendapat terlalu banyak pesanan 

"Nah kalau untuk sekarang kebetulan anak udah bisa bantu, biasanya dia bantu nge-cat, istri udah bisa ngerjain juga, motong sama gambar pola udah bisa, jadi ikut ngebantu juga," kata Purbo

"Kendalanya paling nggak bisa cepat aja gitu kalau lagi banyak permintaan, nggak bisa kepegang, konsumen kadang gak mau nunggu lama jadi dia nyari pembuat lain, karena ngerangkai ini nggak bisa cepat, satu kostum itu paling cepat  dua sampai tiga minggu," sambungnya.

Pengerajin robot itu berharap semoga usahanya itu terus berkembang dan tak lagi merasakan kondisi saat pandemi Covid-19. Pasalnya, usahanya tersebut sempat redup ketika pandemi melanda. 

"Harapannya si mudah-mudahan nggak ada pandemi lagi, biar kita bisa kerkembang industri kreatif, karena pas pandemi itu bukan redup lagi, hampir mati usaha kita," pungkasnya.

Editor : Mahfud