Wajib Paham! Ternyata Kebanyakan Korban Jerat Pinjol Adalah Perempuan

Tama
Kantor pinjol online di ruko kawasan Jakarta Barat digerebek Unit Kriminal Khusus Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu (13/10/2021) siang. Foto: Komaruddin Bagja Arjawinangun/iNews.id

DEPOK, iNewsDepok.id - Sebanyak 2.522 kasus pinjaman online pada tahun 2021, sebagian besar korbannya adalah perempuan. Hal tersebut dikatakan oleh Plt. Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eko Novi Ariyanti.

"Berdasarkan data LBH Jakarta tahun 2021, dari 2.522 kasus pinjol, korbannya sebagian besar perempuan," kata Eko Novi Ariyanti, seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (4/2/2023).

Eko Novi Ariyanti juga menjelaskan, korban umumnya mengalami pelecehan verbal ataupun penyebaran data pribadi oleh para penagih atau debt collector saat melakukan penagihan utang.

Ditambahkannya, pinjaman online ini banyak menarik minat masyarakat karena prosesnya dinilai mudah, dan dapat diajukan lewat aplikasi di ponsel pintar, proses pencairan cepat, dan syaratnya tidak rumit.

Lebih lanjut, pihaknya menuturkan pinjol ilegal menyasar perempuan sebagai peminjam.

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tahun 2021 memperlihatkan jumlah pengguna pinjol perempuan lebih banyak dibanding laki-laki, yakni 9.498.405 perempuan (54,95 persen) dan 7.785.569 laki-laki (45,05 persen) yang mendapat pinjaman online.

"Pinjol ilegal menyasar perempuan untuk menarik keuntungan sebanyak-banyaknya karena literasi finansial perempuan relatif lebih rendah," imbuhnya.

Untuk mencegah perempuan terjerat pinjol, pihaknya pun mendorong agar perempuan lebih selektif dalam menggunakan aplikasi pinjol dan menggunakan daftar pinjol legal dan di bawah pengawasan OJK.

Pihaknya juga meminta, kaum perempuan juga memahami dan mengerti konsekuensi dari pinjaman daring tersebut.

"Cari bantuan dan dukungan ketika mengalami kekerasan akibat pinjol," kata Eko Novi yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya KemenPPPA ini.

KemenPPPA pun menerima pengaduan bagi perempuan yang mengalami kekerasan akibat pinjol.

Korban pinjol bisa menghubungi hotline SAPA129 dengan telepon 129 atau aplikasi WhatsApp di nomor 08111-129-129.

 

Editor : Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network