Batas Aman Makan Manis dan Gorengan Saat Natal, Imbangi dengan Asupan Serat

Wiwie H
Batas Aman Makan Manis dan Gorengan Saat Natal, Imbangi dengan Asupan Serat. Foto ilustrasi: Freepik/wirestock

DEPOK, iNewsDepok.id - Makanan manis dan gorengan memang menggugah selera. Kedua jenis makanan ini biasanya terhidang saat berkumpul bersama keluarga, termasuk saat Hari Natal dan Tahun Baru.

Meski terhidang di depan mata, sebaiknya jangan kalap menyantap makanan manis seperti kue-kue dan gorengan. Pasalnya, makanan tersebut bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan, terutama bagi yang memiliki penyakit bawaan.

Ada batasan aman saat mengonsumsi makanan manis dan gorengan tersebut yang harus dipatuhi.

Lantas berapa batasan amannya? Mengenai batas aman, yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara membatasi diri dalam mengonsumsi makanan manis dan gorengan perhari.  

Menurut dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes., dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) saat mengonsumsi makanan manis atau gorengan harus dibarengi dengan serat atau protein. Misalnya, saat sudah mengonsumsi gorengan maka perbanyak juga serat seperti sayuran dan air putih. 

“Harus dipahami batas aman orang mengonsumsi makanan manis atau gorengan,” tegas dr. Rita, dalam webinar Ajinomoto “Mengatur Pola Hidup Sehat bagi yang Sibuk Bekerja” beberapa waktu lalu.

Tubuh orang dewasa, ucap dr. Rita, seyogyanya tak membutuhkan banyak makanan manis dan gorengan. Justru yang paling dibutuhkan adalah protein.

“Sedikitnya orang dewasa membutuhkan enam porsi protein setiap hari,” ucapnya.

Lebih lanjut menurut dr. Rita, jenis makanan yang masuk dalam tubuh berpengaruh pada imunitas.

Oleh karena itu, dr. Rita menyarankan dalam satu piring isi setengahnya dengan sayuran, 2/3 dengan protein (dada ayam, tempe, tahu, telur), dan 1/3 lagi dengan karbohidat.  

“Jadi bukan gorengan atau makanan manis, karena yang dibutuhkan tubuh adalah serat,” ujarnya.

Menurutnya, hampir 80 persen imunitas tubuh bergantung dari kesehatan usus. Usus bisa sehat jika kandungan seratnya terpenuhi. 

“Kalau sudah banyak makanan gorengan dan manis, usahakan mengimbangi dengan konsumsi serat satu porsi. Kandungan serat bisa diperoleh dari buah-buahan dan sayuran,” katanya. 

Di samping mempengaruhi kesehatan usus, makanan manis dan gorengan yang tentunya berlemak juga mempengaruhi kesehatan tubuh lainnya. Berikut penjelasannya:

  1. Karies gigi

Penyakit paling ringan yang mungkin terjadi akibat konsumsi gula berlebih adalah munculnya karies gigi atau gigi berlubang. Bakteri di dalam mulut akan mengubah kandungan gula dari makanan atau minuman yang Anda konsumsi menjadi asam. 

  1. Obesitas

Asupan gula dan minyak yang tinggi akan menyebabkan asupan energi menjadi berlebih sehingga meningkatkan risiko seseorang mengalami penambahan berat badan hingga obesitas.

  1. Perlemakan hati

Perlemakan hati disebabkan oleh asupan gula tambahan jenis fruktosa yang berlebih. Ketika asupan fruktosa berlebih, maka hati akan mengubahnya menjadi lemak. Lemak tersebut akan membebani hati dan menyebabkan perlemakan hati.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network