JAKARTA, iNewsDepok.id - Toyota menghadirkan perubahan besar di Kijang Innova Zenix. Tak hanya meninggalkan pilihan mesin diesel dan hanya menyediakan pilihan mesin bensin dan hybrid, Toyota juga menghilangkan opsi transmisi manual dan hanya menyediakan sistem transmisi otomatis di Kijang Innova Zenix.
Kijang Innova Zenix terbaru menggendong mesin 2.000 cc berkode M20A-FKS Dynamic Force Engine. Mesin dengan kapasitas 1.987 cc empat silinder dual VVT-i ini menghasilkan tenaga hingga 174 PS pada 6.600 rpm dengan torsi maksimal 204,9 Nm pada 4.500-4.900 rpm.
Sementara itu Kijang Innova Zenix Hybrid EV menggabungkan mesin 2.000 cc M20A-FXS (152 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 187,3 Nm pada 4.400-5.200 rpm), yang didukung motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 205,9 Nm. Hasilnya, tenaga gabungan mencapai 186 PS.
Seluruh tipe Kijang Innova Zenix dibekali transmisi otomatis CVT berkode K120. Transmisi ini memadukan sabuk baja dan gigi transmisi yang dapat memperlebar jangkauan rasio transmisi. Mode Sequential Shiftmatic 10-speed diadopsi untuk memungkinkan perpindahan gigi seperti transmisi manual.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengungkapkan alasan mengapa Toyota tidak menyediakan opsi transmisi manual pada Kijang Innova Zenix. Menurut Anton, saat ini pilihan transmisi otomatis yang paling populer dan paling digemari konsumen, sehingga hanya transmisi ini yang disematkan di Kijang generasi ketujuh itu.
"Karena memang di segmen ini kita melihat trennya semua mengarah ke yang automatic. Jadi kita fokus ke transmisi ini, karena itu yang optimal untuk akselerasi, emisi, juga kaitannya dengan bahan bakar," kata Anton di Jakarta (21/11).
Namun bagi konsumen fleet yang masih membutuhkan Kijang Innova dengan transmisi manual, bisa membeli Kijang Innova model sebelumnya. Toyota masih memproduksi model tersebut sesuai permintaan pasar.
"Untuk kustomer fleet yang masih membutuhkan manual, kita masih menyediakan Kijang Innova lama, baik yang diesel maupun bensin, baik yang manual maupun otomatis. Ini buat yang tipe G saja. Tipe itu masih kita terus produksi tergantung kebutuhan," bilang Anton.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait