TANGERANG, iNewsDepok.id - Ada kisah menarik yang dituturkan Ratu Nur Annisa selaku Direktur Utama Bitata Food, peserta AKI terpilih dari Banda Aceh yang bergerak di bidang olahan makanan.
Ya, memasuki hari ketiga Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022, para peserta yang merupakan pelaku ekonomi kreatif berbagi pengalaman mengesankan, mengaku memetik manfaat luar biasa selama mengikuti pameran yang berlangsung 6-9 Oktober di AEON Mall BSD City, Tangerang.
Bitata Food awalnya memproduksi makanan dari produksi pertanian bawang merah dan olahan keripik kentang dari petani di Aceh. Seiring waktu, Ratu berpikir untuk tidak hanya berjualan saja, namun juga mengikuti berbagai program Kemenparekraf.
“Salah satu yang saya ikuti adalah AKI, ini merupakan ajangnya para UMKM di Indonesia. Gak nyangka banget dari 6000 peserta bisa terpilih mewakili Banda Aceh. Ini kesempatan bagus, bukan hanya buat jualan namun sekalian tes pasar di Jakarta,” ujar Ratu Nur saat berbincang dengan media di AEON Mall BSD City.
Ratu mengaku senang produk yang dibawanya laris terjual. “Saya banyak bawa produk dan selalu habis. Kami juga berinovasi bikin bumbu nasi minyak, ini beda dengan nasi uduk atau nasi liwet. Bahannya dari lemak sapi yang ada sertifikat halal, kemudian kita olah. Bumbu ini bisa tahan satu tahun, dan prosesnya alami juga. Respons pembeli bagus banget,” terangnya.
Pelaku usaha kuliner asal Banda Aceh ini mengaku selama 3 hari pameran Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 omzetnya naik 10 kali lipat. “Bukan hanya bisa jualan, dengan mengikuti AKI saya banyak bertemu stakeholder. Banyak tawaran untuk masuk ke area Jawa,” terang Ratu yang mengaku produk Bitata Food sudah dijual di Alfamart dan Indomaret di Banda Aceh.
Ratu mengaku AKI bukan hanya membantu penjualan, namun juga diajari cara berbisnis melalui ajang bootcamp oleh para mentor bisnis. “Ilmunya sangat luar biasa. Hal itu saya terapkan dalam bisnis dan omzet terbukti naik,” ujar pelaku ekraf yang ingin distribusi produknya meluas sampai Sumatera dan masuk area Jawa.
Dengan mengikuti pameran AKI 2022, sebut Ratu, dia banyak menerima umpan balik (feedback) dari customer. “Setelah AKI ini Bitata akan mengeluarkan produk baru hasil masukan customer yang berkunjung ke booth. AKI ini banyak memberikan dampak positif pada bisnis. Di bootcamp AKI, kami dikurasi ketat. Bukan hanya harus menampilkan produk terbaik, namun juga harus potensial. Di ajang ini kita selalu ditantang berpikir kreatif. Ini bagus untuk bisnis,” tandasnya.
Kisah menarik juga dilontarkan Founder dan CEO Betukang.id, Dezan Taruna Jaya yang memulai platform aplikasinya dari Pontianak, Kalimantan Barat pada 2019. Ide awal pembuatan aplikasi Betukang.id diperoleh dari pengalaman pribadi saat Dezan kesulitan menemukan tukang potong rumput.
“Saya sudah memutari komplek dan tidak menemukan tukang potong rumput. Saya pikir hal yang sama juga dialami teman-teman lain yang membutuhkan jasa tukang,” ujarnya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait