Kisruh SDN Pondok Cina 1 Depok, Siswa Nekad Masuk dan Anggota DPRD Sebut Pemkot Tak Beretika

R Ratna Purnama/Iyung Rizki
Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok kesulitan masuk sekolah akibat trotoar ditinggikan. Sekolah SD tersebut akan ditutup dan lokasinya akan dibangun Masjid. Foto: Istimewa

DEPOK, iNewsDepok.id- Kisruh yang terjadi di SDN Pondok Cina 1 makin larut. Pagi tadi sejumlah orang tua siswa kembali mendatangi sekolah dan membiarkan anak-anak belajar di sekolah. Padahal dalam surat edaran, para siswa melakukan pembelajaran dari rumah (BDR).

Namun sejumlah siswa tetap nekad berangkat dan belajar di sekolah tanpa adanya guru. Informasi yang beredar, sekolah akan dilebur karena di lokasi akan dibangun Masjid Raya. Namun wali murid mengaku tidak diajak berbicara dan dilakukan sosialisasi. 

“Berkaitan dengan persoalan pembangunan sekolah, kita di DPRD tidak pernah diajak bicara oleh Pemkot apa tujuannya sekolah ini harus diubah menjadi masjid. Apakah memang betul di sini dibutuhkan betul keberadaan masjid itu? seperti itu. Ini juga tidak pernah dibicarakan,” kata anggota Komisi D DPRD Depok, Babai Suhaimi ketika melakukan audiensi dengan wali murid di SDN Pondok Cina 1, Kamis (10/11/2022).

Ditegaskan, secara etika politik, pemerintahan tidak boleh dilakukan secara sepihak. Karena apapun yang dibangun oleh pemerintah harus melibatkan banyak pihak untuk diajak bicara. Hasil dari pembangunan tersebut nantinya akan dinikmati oleh warga juga. 

“Pertanyaanya adalah apakah pemerintah pernah bertanya kepada wali murid ini setuju nggak dipindah. Pernah nggak ditanya?,” katanya.

Menurutnya, ini jelas sangat menyalahi etika di dalam penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu, kata dia, Pemkot tidak pernah mengajak bicara kepada DPRD mengenai hal tersebut. 

“Dan belum pernah juga dibahas di dalam forum resmi DPRD, anggarannya dari provinsi berapa nilainya. Sudah masuk di APBD 2022 ini berapa nilainya kemudian kapan ditendernya, dan kapan dilaksanakannya, kapan ibuat dan seterusnya, itu tidak pernah dibicarakan sehingga kalau sekarang terjadi penolakan menurut saya hal yang wajar,” ujarnya. 

Hal lain kata Babai, Pemkot tidak memberikan kepastian kepada wali murid mengenai relokasi. Jika sudah ada kepastian dimana sekolah baru untuk murid-murid maka orang tua juga akan tenang menerima. 

“Ini yang sangat saya sayangkan kami dari DPRD terhadap sikap yang dilakukan Pemkot. Hari ini saya turun ingin mendalami secara langsung,” pungkasnya. 
 

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network