JAKARTA, iNewsDepok.id - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menggambarkan kerusakan pada dua saluran pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik. Senin (31/10/2022) malam ia menjelaskan apa yang dilihat penyelidik Gazprom setelah diizinkan untuk memeriksa situs tersebut.
“Itu jelas aksi terorisme,” jelas Putin dalam konferensi pers di Sochi, setelah pertemuannya dengan para pemimpin Armenia dan Azerbaijan.
Ketika ledakan September yang merusak Nord Stream muncul, presiden Rusia mengatakan bahwa Gazprom diizinkan untuk memeriksa kerusakan tersebut. Swedia telah menolak untuk melibatkan Rusia dalam penyelidikan, mengutip informasi "yang tunduk pada kerahasiaan yang secara langsung terkait dengan keamanan nasional."
Ledakan itu "memotong" bagian pipa sepanjang 40 meter dan memisahkan garis sejauh 250 meter, kata Putin, seraya menambahkan bahwa ada "bagian yang ditekuk 90 derajat dan terlempar ke bagian lain dari Nord Stream," dikutip dari Russia Today.
Putin juga menggambarkan tuduhan di Barat bahwa Rusia sendiri mungkin berada di balik ledakan itu sebagai “omong kosong.”
Moskow telah menuding Inggris mengambil bagian dalam "merencanakan, mendukung, dan mengimplementasikan" plot untuk menghancurkan pipa gas dari Rusia ke Jerman.
Kementerian pertahanan di London menanggapi dengan menuduh Rusia “menjajakan klaim palsu dalam skala epik” untuk mengalihkan perhatian dari “penanganan bencana invasi ilegal ke Ukraina.”
Karena “mitra Eropa” telah mempersulit Rusia untuk bekerja dengan mereka, Moskow memilih Türkiye untuk pembangunan pusat gas alam, kata Putin, menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan “orang yang menepati janjinya.”
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait