Ogah Ngemis, Kakek Renta 70 Tahun Pikul dan Jual Gamelan Keliling Jakarta Bogor

Aprodithe Kyrie EWC
Kakek Suharta, kakek renta umur 70 tahun berjualan gamelan keliling Jakarta-Bogor dengan cara dipikuil dan jalan kaki. Foto: KNJ

Jakarta, iNewsDepok.id – Pantang mengemis, itu yang tertancap kuat di pikiran Suharta, kakek renta usia 70 tahun. Demi mengais rezeki, ia melakukan satu-satunya cara yang bisa ia lakukan, menjajakan gamelan dengan cara dipikul berkeliling Jakarta dan Bogor.

Kakek Suharta, mengontrak rumah di kelurahan Kebon Pala, UKI. Setiap bulan ia harus membayar biaya kontrakan Rp300 – 800 ribu rupiah. Ia tinggal bersama istrinya.

Sebagai orang yang tak memiliki keahlian, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah jualan gamelan. Profesi ini memang sudah ia lakoni bertahun-tahun. Hasilnya tak seberapa, tetapi ia tak bisa melakukan hal lainnya.

“Ini yang Kakek bisa, jualan gamelan,” kata Suharta.

Gamelan yang dijual Kakek Suharta adalah gamelan ukuran kecil. Harganya murah meriah Rp 30 ribu per gamelan. Gamelan kecil ini ia susun di sebelah kanan dan kiri. Selanjutnya gamelan dipikul untuk dijajakan dengan berjalan kaki keliling Jakarta dan Bogor.

Untuk Jakarta, Kakek Suharta sering berkeliling di Rawamangun dan Klender, masuk dari gang ke gang, berharap ada orang yang membutuhkan dagangannya. Sedangkan di Bogor, Kakek Suharta berjualan di Parung.

Untuk menjangkau daerah yang jauh, ia naik angkot. Dengan kantong kosong, ia seringkali dibantu penumpang lain yang membayari ongkosnya. Maklum jualan gamelan tradisional, untungnya sangat tipis.

Keuntungan ini ia sisihkan untuk membayar kontrakan dan makan sehari-hari.

“Seringnya tak cukup, jadi utang dulu. Alhamdulillah, ada orang yang baik hati,” cetus Kakek Suharta.

Mata Katarak 

Untuk berjualan keliling Jakarta dan Parung, Kakek Suharta mengaku mengalami kendala. Mata sebelah terjadi pengapuran atau katarak. Penglihatan pun menjadi terganggu dan hanya mengandalkan satu mata.

“Saya udah lama begini, mau operasi tapi ngga ada uang” ujarnya.

Dengan berbagai kesulitan hidup, Kakek Suharta mengaku akan terus berjuang menghidupi diri dan keluarganya dengan berjualan gamelan keliling Jakarta.

“Bersyukur diberi umur panjang. Kalau kesulitan, namanya saja hidup, banyak kesulitan, tinggal syukuri saja,” tutur Kakek Suharta.

Kakek Suharto mengaku tak akan beralih menjadi pengemis. Ia diajari orang tuanya dulu untuk tak sekali-kali mengemis.
 

Editor : Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network