Menteri Bahlil Sindir Kampus Jadi Pabrik Pengangguran Intelek

Rinna Ratna P
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengharapkan kampus melahirkan wirausaha muda sehingga berperan dalam pengembangan perekonomian Indonesia. Foto: Istimewa.

DEPOK, iNewsDepok.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyindir kampus jadi pabrik pengangguran intelek. Ia mendesak kampus bisa melahirkan wirausaha muda sehingga berperan dalam pengembangan perekonomian Indonesia. 

Sindiran Bahlil disampaikan saat memberi materi kuliah umum yang diselenggarakan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) beserta Forum Mahasiswa SKSG, Selasa (19/7/2022).

Menurut Bahlil, Indonesia memiliki puluhan ribu Perguruan Tinggi dari Aceh sampai Papua. Jika seluruh mahasiswa hanya berkeinginan menjadi pegawai maka lapangan kerja yang tersedia akan makin terbatas. 

"Ini malah menjadikan perguruan tinggi sebagai pabrik penghasil pengangguran intelek,” kata Bahlil.

Bahlil menegaskan Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausaha. Dan kampus semestinya bisa berperan dalam menciptakan wirausaha, bukan sekadar menciptakan lulusan siap kerja.

Ia mencontohkan situasi saat Pandemi Covid-19. Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi selama pandemi Covid-19 membuktikan bahwa menjadi karyawan bukanlah pilihan yang sepenuhnya tepat bagi para lulusan kampus. 

"Makanya mahasiswa jangan hanya berkeinginan menjadi karyawan, tetapi juga menjadi pengusaha," tegas Bahlil.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini tak sekadar berkoar perlunya mahasiswa berkeinginan menjadi pengusaha. Ia pun membuktikan sendiri bisa menjadi pengusaha usai lulus kuliah.

Pemerintah lanjut Bahlil membuka peluang bagi lahirnya pengusaha muda lulusan universitas. Berbagai infrastruktur diciptakan untuk melahirkan para pengusaha.  

Untuk luar Jawa misalnya Kementerian Investasi/BKPM, menjalankan 4 strategi. Pertama, melalui pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan aksesibilitas jalan. 

Kedua, insentif fiskal seperti tax allowance berupa potongan pajak penghasilan (PPh). 

Ketiga, merealisasikan daftar positif dan prioritas investasi (DPI) dengan potensi di luar Pulau Jawa. DPI mengatur kewajiban kemitraan investor dan UMKM agar meningkatkan ekonomi setempat. 

Keempat, implementasi Peraturan Pemerintah (PP) terkait kemudahan mendirikan usaha di daerah yang merupakan tujuan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Sementara itu Direktur SKSG UI, Athor Subroto menilai investasi sebagai motor dari pembangunan. Menurutnya, investasi di Indonesia terus menggeliat karena dijadikan sebagai motor penggerak perekonomian negara pascapandemi Covid-19. 

Investasi di Indonesia saat ini berada pada fase yang baik berkat upaya dari seluruh pihak, khususnya Kementerian Investasi Indonesia.  

“Hari ini merupakan kehormatan bagi kami karena Bapak Bahlil Lahadalia, selaku Menteri Investasi/Kepala BKPM, dapat berkunjung ke SKSG UI di sela jadwalnya yang padat. Kami berharap dapat mendengarkan secara langsung pengalaman beliau dalam mengembangkan iklim investasi di Indonesia dan menggeliatkan ekonomi Indonesia yang kini berada dalam progres yang positif,” kata Athor.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network