DEPOK, iNewsDepok.id - Terdapat 10 bandara di dunia yang memiliki landasan pacu yang sangat menantang maut. Karena itu, bandara-bandara ini tidak disukai pilot. Hanya pilot dengan pengalaman terbang terbaik yang dapat mendaratkan pesawatnya di bandara-bandara ini.
Bagi sebuah negara, bandara merupakan salah satu infrastruktur penting. Pasalnya, dengan adanya bandara di suatu negara atau wilayah maka masyarakatnya dapat bepergian ke berbagai wilayah dengan mudah dan cepat.
Setiap negara memiliki ciri khas bandara, sesuai dengan kondisi alam dan wilayahnya. Ada beberapa bandara di dunia ini yang memiliki landasan pacu yang sangat menantang maut, sehingga tidak disukai pilot.
Berikut 10 bandara dengan landasan pacu sangat menantang maut sehingga tidak disukai pilot:
- Bandara Internasional Malé, Maldives.
Bandara Internasional Male - Maldives, yang sejak Januari 2017 disebut Velana International Airport, memang memiliki pemandangan yang sangat indah. Namun, untuk mendaratkan pesawat di Maldives pilot akan mengerahkan segala kekuatannya.
Pilot harus bisa mendaratkan pesawat di landasan yang hanya berada 2 meter di bawah permukaan laut. Jika salah dalam perhitungan, pilot akan mendarat burung besinya di Samudera Hindia.
- Bandara Paro, Bhutan.
Paro Airport di Bhutan. Foto: Ist
Bandara Paro di Bhutan dikelilingi oleh puncak setinggi 5.486 mdpl, sehingga sangat sulit untuk dilakukan pendaratan pesawat terlebih pada malam hari. Karena itu, hingga saat ini pendaratan pesawat ke Bhutan hanya dilakukan pada siang hari.
- Bandara Narsarsuaq, Narsarsuaq, Greenland.
Narsasuaq Aiport di Greenland. Foto: Ist
Bandara ini sangat sulit untuk dilalui pesawat sebab terapit Fjord Dan laut yang begitu luas. Selain itu landasan pacu pesawat hanya sebesar 1.800 meter saja dan sering kali diselimuti es.
- Bandara Ronald Reagan, Washington DC, Amerika Serikat.
Bandara Ronald Reagan di Washington DC, Amerika Serikat, menjadi salah satu bandara yang ada di Amerika Serikat masuk ke dalam daftar bandara tak disukai pilot. Bagaimana tidak, bandara ini berbatasan langsung dengan zona terlarang.
Saat menerbangkan pesawat, pilot harus menggunakan “visualisasi sungai” dengan menjauhi situs sensitif mulai dari Sungai Pentagon hingga bandara.
- Bandara Internasional Wellington - Wellington, Selandia Baru
Pilot cukup kesulitan saat mendaratkan pesawatnya di Bandara Internasional Wellington, Selandia Baru. Pasalnya, Bandara Internasional Wellington berada di dekat perairan, laut, pegunungan dan pinggiran kota sekaligus.
- Bandara Kushok Bakula Rimpochee, Leh, Jammu dan Kashmir, India.
Bandara Kushok Bakula Rimpochee berada di ketinggian 3.230 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan jarak yang begitu jauh pilot harus bertarung dengan angin saat hendak mendaratkan pesawat. Meski begitu bandara ini menjadi bandara terindah dan tertinggi di dunia.
- Bandara Barra, Hebridean, Skotlandia.
Tempat ini menjadi bandara satu-satunya yang mendapatkan izin untuk mendaratkan pesawat di pantai, yakni di Pantai Traigh Mhor. Landasan pacu yang pendek dan sering tertutup lautan saat air pasang menjadi tantangan tersendiri bagi pilot.
Tak hanya itu, landasan pacunya juga hanya ditandai dengan tiang-tiang kayu dengan lampu menyala sebagai acuan pilot untuk mendarat.
- Bandara Lukla, Nepal.
Bandara Lukla di Nepal menjadi bandara dengan landasan pacu yang sangat menantang. Bandara ini menjadi gerbang menuju Gunung Everest dengan landasan pacu hanya sepanjang 487 meter saja.
Di salah satu sisi bandara terdapat tembok gunung dengan jurang yang memiliki kedalaman 670 meter.
- Bandara LaGuardia, New York, Amerika Serikat.
Bandara LaGuardia di New York, Amerika Serikat, menjadi salah satu bandara tersibuk di Amerika. Pilot harus mampu mendaratkan pesawat dalam beberapa menit saja.
- Bandara Internasional Cristiano Ronaldo - Santa Cruz, Portugal.
Bandara Internasional Cristiano Ronaldo menjadi bandara ini sangat sulit untuk didarati oleh pesawat.
Di bandara yang diberi nama seperti nama pemain sepakbola ini, seorang pilot harus memiliki kemampuan terbang yang baik. Pasalnya, bandara ini berdekatan dengan Samudra Atlantik. Tantangan yang harus dilalui seperti bebatuan dan angin kencang.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait