MALANG, iNewsDepok.id - Arca Dwarapala peninggalan Kerajaan Singasari bergeser secara misterius. Dua arca yang terletak di sisi utara dan selatan jalan, tak lagi simetris akibat salah satu atau keduanya bergeser secara misterius.
Atas pergeseran ini, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur pun melakukan ekskavasi untuk mencari posisi asli.
Ismail Lutfi dari BPCB Jawa Timur menyatakan, kedua arca baik sisi utara dan selatan memang tak lagi pada posisi aslinya. Ia mengungkapkan Arca Dwarapala sisi selatan, pernah terkubur tanah sedalam 90 sentimeter dari potret foto era Dinas Purbakala Hindia Belanda.
Sedangkan di sisi utara, Arca Dwarapala menabrak bangunan struktur yang ada di bawahnya. Padahal jika melihat secara teoritis hal tidak terjadi di arca-arca lainnya.
"Itu sudah nggak asli sekarang, tadi saya ceritakan di foto Belanda itu terbenam itu diangkat dan tidak ditempatkan di tempat yang sama agak maju dia. (Kalau Arca Dwarapala sisi utara) Hanya bergeser saja, nabrak struktur itu, harusnya nggak nabrak," kata Lutfi Sabtu (2/7/2022).
Pergeseran yang terjadi membuat posisi dua Arca Dwarapala ini dikatakan Lutfi tidak relevan lagi. Bahkan kedua arca tersebut posisinya tampak aneh karena keduanya tidak simetris, padahal jika berhadapan atau berada pada posisi tak jauh biasanya posisinya simetris.
"Kemiringan sekarang tidak relevan karena memang posisinya tidak asli lagi, tapi umumnya Dwarapala kalau dia saling berhadapan ya sama sinkron, tapi kalau dia tidak sama ya begini kadang-kadang ada yang agak miring sedikit, tapi simetris, bisanya itu posisi gada di luar badan, di sisi di luar badan," ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran lokasi arca dari tempat asalnya. Salah satu teori dugaan yang muncul karena adanya bencana alam besar yang pernah menerjang kawasan sekitar arca, setelah dibangun.
"Sangat mungkin, tapi kita tidak tahu fenomena gempa yang mana, yang punya potensi sampai seperti itu. Karena foto Dwarapala yang tua ini sudah lebih dari satu abad yang lalu, jadi dia central di situ. Kalaupun terjadi bencana alam ya sebelum itu," ujarnya.
Faktor berikutnya yang muncul arca ini sengaja digeser letaknya oleh manusia. Menurut Lutfi, tak ada yang tidak mungkin pada proses pergeseran kedua arca besar ini, tapi hal itu tentu harus dibuktikan secara kajian ilmiah.
"Harus ada bukti bahwa dia memang harus di situ, di sana juga harus ada bukti, kalau ada di depan sana buktinya apa, itu yang kita cari dengan ekskavasi ini. Karena kalau orang zaman dulu saja bisa mendatangkan batu sebesar ke sini, masak orang modern tidak bisa menggeser ke sana," katanya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait