BOGOR, iNewsDepok.id - Jika Anda mendengar ada sebuah desa yang penduduknya mayoritas berstatus janda, apa yang Anda pikirkan?
Desa seperti itu ternyata benaran ada di Indonesia, tepatnya di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Nama desa itu adalah Desa Ciburayut, tetapi lebih dikenal sebagai Kampung/Desa Janda.
Dilansir Sindonews dengan mengutip berbagai sumber, Minggu (26/6/2022), di ketahui kalau kampung itu terdapat 65 kepala keluarga yang 30 di antaranya dipimpin kepala keluarga berstatus janda.
Rentang usia janda di desa ini antara 25 hingga 50 tahun. Dan yang menarik, sebagian besar dari mereka adalah janda muda.
Wow!
Ada beberapa faktor penyebab kondisi ini, yaitu maraknya pernikahan di usia dini, kondisi ekonomi yang morat-marit, dan pendidikan yang rendah, karena konon masyarakat di kampung itu sebagian hanya tamatan SD.
Selain itu, ada juga perempuan yang menjanda karena ditinggal mati suami yang bekerja sebagai penggali pasir, penyaring pasir hingga pemecah batu, karena tempat bekerja suaminya itu longsor, dan sang suami tertimbun.
Akibat pendidikan yang rendah, sebagian besar laki-laki di Kampung Janda memang menggeluti pekerjaan itu untuk menafkahi keluarga
Akibat kompleksnya permasalahan di kampung itu, di Kampung Janda ada perempuan berusia 17 tahun yang telah menjanda hingga dua kali.
"Kampung Janda" terletak di kaki Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango. Pemandangannya indah dan sangat memanjakan mata, tetapi sayang kehidupan penduduk di sana tidak seindah alam di sekitarnya.
Perlu terobosan dari Pemkab Bogor untuk menangani kampung ini, karena kompleksnya persoalan yang membelit warga Kampung Janda, membuat warga di kampung itu hidup pada garis kemiskinan.
Faktor ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, hingga aspek pendidikan harus mendapat perhatian lebih agar perekonomian masyarakat dapat membaik.
Karena bagaimanapun, banyaknya perempuan yang menjanda di kampung itu, dan kemiskinan yang membelit semua warga di sana, bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Sebaliknya, mencerminkan kegagalan pemerintah dalam mengangkat harkat dan martabat warganya
Editor : Rohman