JAKARTA, iNewsDepok.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah menjangkiti hewan-hewan ternak belakangan ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran untuk berkurban.
Padahal, menurut drh. Dian Ariesiana Widiastuti, Sub Koordinator Kesehatan Masyarakat Veteriner DKI Jakarta, masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya wabah PMK ini. Pasalnya, virus penyebab PMK ini tidak menyerang manusia. Virus ini hanya menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba. Oleh karena itu, dengan adanya wabah PMK ini diharapkan tidak menyurutkan niat ibadah berkurban dengan hewan-hewan ternak tersebut.
"Karena kurban ini adalah ibadah, maka dari itu dengan ketentuan dan penanganan tertentu kami juga mengedukasi ke DKM, RT/RW, puskesmas, dan lain-lain, bahwa saat pemotongan dan pengolahan daging kurban," ujar drh. Dian, Kamis (17/6/2022).
Di samping itu, kata drh Dian, nantinya rumah pemotongan hewan kurban akan diperiksa lebih dulu untuk memastikan, apakah hewan-hewan ternak yang akan dikurbankan itu aman dari virus yang menyebabkan PMK.
Pengecekan atau pemeriksaan terhadap calon hewan kurban ini akan dilakukan secara berkala. Misalnya satu minggu sebelum dipotong, maka akan dicek guna mencegah penyebaran virus tersebut.
Jika terdeteksi virus PMK menyerang hewan ternak, maka nantinya akan segera diobati menggunakan obat khusus hewan, serta diisolasi minimal tiga hari untuk memastikan hewan ternak ini sembuh dari virus yang menyerangnya.
"Ada obat penurun panas khusus hewan, tidak sama dengan manusia," katanya.
Lebih lanjut menurut drh. Dian, biasanya PMK menyebar melalui kotoran, air liur dan juga kebersihan di sekitar kandangnya. Oleh karena itu, imbau drh. Dian, agar para peternak selalu menjaga kebersihan kandang dan memerhatikan kesehatan hewan ternaknya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait