DEPOK, iNewsDepok.id - Nabi Muhammad SAW memiliki kunci kesuksesan sebagai pedagang yang bisa kita teladani. Kunci kesuksesan tersebut adalah Etika bisnis yang selalu dijalani Nabi Muhammad SAW.
Etika bisnis Nabi Muhammad SAW antara lain al-shiddiq (benar, jujur), al-amanah (terpercaya, kredibel), al-tabligh (komunikatif, transparan), dan al-fathanah (cerdas, profesional).
BACA JUGA:
Menara London Adakan Buka Puasa, Sejarah Baru di Inggris dalam 900 Tahun
Berdagang ala Nabi Muhammad tidak hanya berdasarkan untung rugi, tetapi atas dasar saling membantu. Sebagai pedagang sukses, Rasulullah juga sangat melarang sifat kikir dan merasa memiliki penuh terhadap harta.
Mengenai hal tersebut, Rasulullah menyebut orang yang merasa memiliki harta sebagai budak harta itu.
“Sengsaralah budak-budak uang, pakaian wol, dan sutra. Mereka bahagia jika ada yang memberi sesuatu kepada mereka dan merasa sedih jika tidak mendapatkan sesuatu," demikian berdasarkan H.R. Bukhari.
Rasulullah SAW dan para sahabat memerangi cara pandang kapitalis yang hanya memandang untung rugi.
BACA JUGA:
Setelah Jadi Museum Selama 88 Tahun, Salat Tarawih Kembali Digelar di Masjid Hagia Sophia
Sebuah hadist inspiratif menunjukkan betapa Rasulullah selalu mengutamakan nilai kemanusiaan, yang dilansir dari Buku Bisnis Ala Nabi karya Mustafa Kamal Rokan, Rabu (6/4/2022).
“Pernah suatu ketika Jabir melakukan perjalanan dengan menunggang seekor unta yang sudah kelelahan, tetapi saat Nabi Muhammad SAW memukul unta tersebut, ia berjalan lagi. Lalu, Nabi menawar unta tersebut seharga satu uqiyah (sekitar 40 dirham) dan disetujui oleh Jabir dengan tetap membolehkan Jabir menggunakan unta tersebut sampai ke rumah, bahkan ditambah Nabi dengan satu qirat lagi," tulis H.R. Bukhari dan Muslim.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani