Novel Boy Candra Ikhlas Penuh Luka, Belajar Menerima Kehilangan Tanpa Melupakan

DEPOK, iNews Depok.id - Salah satu penulis best-seller, Boy Candra, kembali menyapa penggemarnya melalui novel terbitan terbaru berjudul "Ikhlas Penuh Luka" yang resmi di rilis hari ini, Sabtu (3/5/2025) di Gramedia Margonda Depok.

Novel ini diterbitkan oleh Grasindo, salah satu penerbit di bawah naungan Gramedia yang dipercaya untuk melengkapi karya-karya Boy Candra sebelumnya.

Dalam acara peluncurannya hari ini, Boy Candra membagikan kisah dibalik proses penulisan novel ini sekaligus berinteraksi langsung dengan para pembaca setianya.

Pengunjung yang hadir pada acara hari ini juga berkesempatan untuk bisa mendapat tanda tangan eksklusif dari penulis langsung, serta dapat menikmati berbagai promo menarik selama peluncuran novel "Ikhlas Penuh Luka".

Dalam novel terbarunya berjudul "Ikhlas Penuh Luka", Boy Candra menghadirkan sebuah kisah mendalam tentang kehilangan, penyesalan, dan proses mengikhlaskan.

“Buku Ikhlas Penuh Luka adalah perjalanan batin tentang bagaimana kita belajar menerima kehilangan tanpa harus melupakan. Saya menulisnya sebagai pengingat bahwa setiap orang punya luka yang perlu dihadapi, bukan dihindari. Semoga buku ini bisa menjadi teman bagi siapa pun yang sedang belajar berdamai dengan perpisahan dan kehilangan,” ucap Boy Candra pada sesi talkshow, Sabtu (3/5/2025).

Novel "Ikhlas Penuh Luka" menceritakan tentang seorang tokoh bernama Basri, seorang juru foto gubernur yang secara mendadak kehilangan sosok ibunya.

Pembaca diajak untuk masuk kedalam pergulatan batin seorang anak yang tersadar akan pentingnya waktu bersama orang tua. Dengan latar rumah yang sunyi, meja makan yang kehilangan kehangatannya, serta seorang ayah yang menahan duka mendalam, Basri menapaki perjalanan penuh refleksi tentang arti keikhlasan.

Pertemuan Basri dengan Genia, seorang gadis yang sama berduka karena kepergian ibundanya, menjadi titik balik Basri untuk belajar bahwa duka bukanlah beban yang harus ia tanggung sendirian.

Bersama banyak pengalaman seperti bertemu dengan korban bencana, orang-orang yang kehilangan, serta berbagai percakapan yang penuh makna, Basri memahami bahwa ikhlas bukan hanya soal merelakan, melainkan juga berdamai dengan luka yang ada.

Boy Candra, dengan gaya menulisnya yang puitis dan penuh emosi, membawa pembaca ke dalam perjalanan batin seorang anak yang sedang mencari makna dari keikhlasan.

Ikhlas Penuh Luka bukan hanya sebuah cerita tentang kehilangan, tetapi juga tentang bagaimana setiap manusia memiliki caranya masing-masing untuk bertahan, sembuh, dan menemukan kedamaian di antara kepedihan.

Editor : M Mahfud