get app
inews
Aa Read Next : Xiaomi Resmi Luncurkan Band 9 Pro, Smartwatch yang Baterainya Kuat Sampai 21 Hari

NKV dan PT BGA Gelar Pelatihan Pertanian Organik untuk Dorong Kemandirian Pangan

Sabtu, 19 Maret 2022 | 20:54 WIB
header img
Suasana pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan Nara Kupu Village dan PT PT Bumitama Gunajaya Agro. Foto: Istimewa

DEPOK, iNews.id - Nara Kupu Village (NKV) bersama perusahaan sawit PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) menggelar pelatihan pertanian organik di kawasan Nara Kupu Village, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (18/3/2022).

Field Leader NKV, Yosep Permana, mengatakan, dalam pelatihan tersebut sedikitnya ada tiga materi yang disampaikan, yaitu Pengenalan Dasar Bertani Organik, Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Eco Enzyme serta Pengelolaan Hidroponik.

“Diharapkan peserta lebih mengenal dan paham bahwa pertanian organik sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup yang sustainable,” ujar Yosep saat dihubungi, Sabtu (19/3/2022).

Yosep menuturkan, selain pelatihan, ia juga mengenalkan semua aktivitas di Kawasan NKV seperti Urban Farming, Penangkaran Rusa dan sejumlah peternakan kepada peserta pelatihan.

“NKV ini harus menjadi motivasi bagi semua orang bahwa jika ada kemauan dan tekad kuat untuk belajar dan berusaha, maka enggak musatahil kita bisa menghadirkan kemandirian pangan. Minimalnya, untuk lingkungan kita,” ucapnya.

Perwakilan Manajemen NKV,  Rayhan Christian Siego, mengatakan, pihaknya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pertanian organik, baik yang dilakukan secara manual maupun digital seperti dengan konsep hidroponik untuk diterapkan di daerah yang lahannya terbatas.

“Potensi ekonomi dari cocok tanam atau pertanian organik ini sangat besar. Pertama, karena saat ini masyarakat juga sudah banyak yang beralih ke makanan dengan kualitas bagus secara medis dan terjaga dari bakteri jahat. Kedua, masyarakat cenderung dimudahkan dengan bertani organik seperti melalui system hidroponik," jelasnya.

Menurut dia, di kota-kota besar lahan kosong yang sangat luas sudah terbatas. Maka, masyarakat dapat gunakan halaman kosong di depan rumah, atau yang rumahnya lantai dua, untuk bertani organik dengan system hidroponik.

Koordinator peserta pelatihan, Sudanto,  menyampaikan bahwa petani sawit dapat melihat, menerjemahkan hingga mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari pelatihan pertanian organik di NKV, sehingga pengetahuan yang diperoleh di NKV dapat menjadi terobosan baru dalam memanfatkan lingkungan alam sekitar.

“Jadi, petani sawit selain dapat berusaha di perkebunan sawit juga dapat membuat terobosan suatu usaha bidang pertanian, khususnya dapat memanfaatkan kekayaan alam di sekitar lingkungan tempat tinggal guna menambah ketersediaan bahan pangan yang sehat,” jelas dia.

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut