Babe Bambang Pranoto Klarifikasi Isu Sengketa Merek Kutus Kutus
JAKARTA, iNewsDepok.id - Babe Bambang Pranoto akhirnya angkat bicara terkait isu liar yang beredar di balik sengketa kepemilikan merek Minyak Herbal Kutus Kutus. Ia menegaskan bahwa permasalahan ini tidak ada kaitannya dengan sosok perempuan bernama Bunda Riva, yang kini menjadi istrinya sekaligus Founder & CEO Sanga Sanga.
"Persoalan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan wanita yang disebut-sebut itu, siapapun dia," ujar Babe Bambang.
Babe Bambang mengungkapkan bahwa permasalahan ini bermula sejak lama, bahkan ketika almarhum istrinya masih hidup. Namun, demi menjaga nama baik keluarga, konflik tersebut tidak pernah dipublikasikan.
Ketegangan memuncak ketika anak sambungnya menjabat sebagai Direktur PT Kutus Kutus Herbal. Menurut Babe Bambang, anak sambungnya sering mengambil kebijakan tanpa persetujuannya sebagai Komisaris, sehingga ia akhirnya diberhentikan.
Babe Bambang juga membantah klaim yang mengaitkan peran Bunda Riva dalam konflik ini. Ia menjelaskan bahwa dirinya baru mulai berkomunikasi dengan Bunda Riva pada Oktober 2021, dalam konteks bisnis. Saat itu, Bunda Riva masih bekerja di salah satu BUMN bidang perbankan di Medan dan telah menjadi pengguna setia Kutus Kutus sejak 2019.
Setelah menikah pada Februari 2022, Babe Bambang menunjuk Bunda Riva sebagai CEO PT Kutus Kutus Herbal dan meminta bantuannya untuk memperpanjang hak merek Kutus Kutus yang akan habis masa berlakunya pada Desember 2024. Namun, ketika proses pendaftaran dilakukan, anak sambungnya justru mendaftarkan merek tersebut atas namanya sendiri tanpa izin.
Saat Bunda Riva menawarkan kerja sama untuk membangun Kutus Kutus bersama, anak sambungnya menolak dan justru meminta sejumlah uang dalam jumlah besar.
"Saya sudah memberikan fasilitas lebih dari cukup, dari rumah, mobil, gaji, hingga modal usaha. Bahkan saya menawarkan Rp15 miliar agar merek Kutus Kutus dialihkan kembali ke saya sebagai pencipta dan peraciknya sejak 2011. Tapi tawaran itu ditolak," jelas Babe Bambang.
Sebaliknya, pihak anak sambung malah meminta Rp50 miliar untuk merek dan Rp70 miliar untuk tanah yang sebenarnya milik Babe Bambang. Akhirnya, Babe Bambang membayar Rp18 miliar untuk aset tanah, tetapi memilih untuk bertransformasi dengan brand baru, Sanga Sanga.
Babe Bambang juga menepis tuduhan bahwa ia tidak merawat almarhum istrinya ketika sakit. Ia menegaskan bahwa dirinya telah memberikan perawatan terbaik, termasuk menyewa private jet untuk membawanya ke rumah sakit.
"Saya selalu memantau kondisi almarhum istri saya lewat video call dengan reseller yang ada di rumah sakit. Anak sambung saya sendiri baru datang ke Bali setelah diminta langsung oleh almarhum," katanya.
Menurut Babe Bambang, isu ini sengaja digunakan oleh anak sambungnya untuk menggiring opini negatif terhadap dirinya dan Bunda Riva. Ia berharap masyarakat dapat melihat permasalahan ini secara objektif dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak sesuai fakta.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta