SPAN-PTKIN 2025, Kesempatan Emas bagi Calon Mahasiswa Bertalenta

JAKARTA, iNews Depok. id -  Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) 2025 mencatat 113.938 calon mahasiswa yang berhasil lolos. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi perguruan tinggi dengan peminat tertinggi, yakni 9.610 pendaftar, disusul UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (9.237) dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (9.159).

SPAN-PTKIN merupakan seleksi nasional tanpa ujian tertulis yang menggunakan nilai rapor dan prestasi akademik lainnya. Seleksi ini dilakukan serentak oleh Panitia Nasional di bawah Kementerian Agama RI dan tidak dipungut biaya pendaftaran.

“Dengan distingsi PTKIN yang menawarkan integrasi ilmu, mempromosikan nilai-nilai keagamaan Islam yang moderat sekaligus mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, Alhamdulillah PTKIN kini menjadi tujuan yang diminati calon mahasiswa dari Madrasah Aliyah, Pesantren, dan sekolah umum lainnya, bahkan mahasiswa dari luar negeri,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, di Jakarta, baru-baru ini.

Minat tinggi terhadap SPAN-PTKIN mencerminkan keunggulan 30 UIN, 23 IAIN, dan 5 STAIN di bawah Kementerian Agama. IAIN Kudus mencatatkan peminat tertinggi di kategori IAIN dengan 1.437 pendaftar, sementara STAIN Bengkalis menjadi yang terfavorit di kategori STAIN dengan 562 pendaftar.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menambahkan bahwa seleksi ini dilakukan dalam sistem terpadu. 

“Dengan sistem ini, panitia yang ditetapkan oleh Kementerian Agama secara serentak menjaring prestasi akademik calon mahasiswa dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain tanpa ujian masuk dan tanpa biaya pendaftaran,” jelasnya.

Distingsi PTKIN: Integrasi Keilmuan dan Keunggulan Akademik

PTKIN tidak hanya berfokus pada ilmu keagamaan, tetapi juga mengembangkan program studi umum berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Beberapa PTKIN bahkan telah memiliki Fakultas Kedokteran, seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, dan UIN Alauddin Makassar.

Keunggulan akademik PTKIN semakin terlihat dari capaian akreditasi. Saat ini, 27 PTKIN telah meraih akreditasi unggul dari BAN-PT, dan 472 program studi telah memperoleh akreditasi A/Unggul. Selain itu, 41 program studi internasional telah terakreditasi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga menorehkan prestasi internasional dengan masuk dalam peringkat 101-105 QS World University Ranking (QS WUR) 2024 untuk klaster Theology, Divinity, dan Religious Studies. Di bidang publikasi, 42 jurnal PTKIN telah terindeks Scopus, dengan tujuh jurnal masuk dalam 50 besar dunia kategori Religious Studies.

Internasionalisasi PTKIN dan Peluang Karier Lulusan

Untuk meningkatkan daya saing global, Kementerian Agama mencanangkan berbagai program internasional, seperti Double Degree, Visiting Professor, Joint Research, Publikasi Internasional, serta Pemeringkatan Internasional (QS-WUR, THE-Impact Rankings), Pertukaran Mahasiswa, dan Akreditasi Prodi Internasional.

Selain itu, PTKIN juga memperkuat kesiapan lulusannya melalui program PIMA (Professional Readiness through Internship and Mentorship for Academics). Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan mahasiswa dengan menggandeng perusahaan besar seperti Astra International, Pertamina, Microsoft, Huawei, Google, dan Amazon.

Dengan berbagai inovasi dan capaian ini, PTKIN terus membuktikan diri sebagai institusi pendidikan yang unggul, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Jadwal SPAN-PTKIN 2025

- Pendaftaran PDSS: 6-25 Januari 2025 (diperpanjang hingga 7 Februari 2025)

- Pengisian/Verifikasi PDSS: 6-30 Januari 2025 (diperpanjang hingga 8 Februari 2025)

- Pendaftaran Siswa: 10 Februari-6 Maret 2025

- Pengumuman Hasil Seleksi: 27 Maret 2025

Bagi peserta yang lolos, proses verifikasi dan pendaftaran ulang akan dilakukan di masing-masing PTKIN sesuai jadwal yang ditetapkan.

Editor : M Mahfud