DEPOK, iNews Depok. id - Masjid yang terletak di kompleks Balai Kota Depok, yang sebelumnya dikenal sebagai Masjid Baitul Kamal, kini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Balai Kota. Perubahan nama ini dinilai mengikis jejak sejarah pendirian masjid yang dirintis oleh Wali Kota pertama Depok, Badrul Kamal.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh KH Abubakar Madris, tokoh agama Depok, pada Jumat (01/11/2024). Ia menjelaskan bahwa masjid ini dibangun pada masa kepemimpinan Badrul Kamal, yang memiliki visi untuk memenuhi kebutuhan spiritual warga Depok.
"Karena banyak jasa beliau terhadap perkembangan kota Depok, dan beliau juga yang menggagas pendirian masjid, maka masjid itu dinamakan Baitul Kamal. Seiring dinamika politik, nama Baitul Kamal dibuang. Sampai sekarang masjid semegah itu tidak ada plang yang mencantumkan nama Baitul Kamal, hanya disebut Masjid Balai Kota," kata Abubakar.
Abubakar menyebut, perubahan nama Masjid Baitul Kamal terjadi pada masa kepemimpinan Wali Kota Nurmahmudi Ismail dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). KH Abubakar menyayangkan bahwa masjid yang semegah itu kini hanya dikenal sebagai Masjid Balai Kota dan tidak lagi menyertakan nama Baitul Kamal.
Ia mengungkapkan keprihatinannya bahwa perubahan ini dapat membuat masyarakat, terutama generasi muda, kehilangan pengetahuan tentang asal-usul masjid tersebut. "Sekarang, jika ditanya, banyak yang mungkin tidak tahu tentang Masjid Baitul Kamal atau siapa pendirinya," ujarnya.
Abubakar menilai langkah ini sebagai upaya untuk menghapus jejak jasa tokoh-tokoh yang telah berkontribusi dalam pembangunan Depok. "Sebagai warga Depok, kami merasa prihatin dengan tindakan pemerintah yang seolah ingin menghapus situs sejarah," tambahnya.
Ia berharap agar nama masjid ini dikembalikan ke nama semula sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah. Menurutnya, nama Baitul Kamal tidak hanya memiliki makna historis, tetapi juga berfungsi sebagai pengingat akan upaya Badrul Kamal dalam membangun Depok meskipun dengan anggaran yang terbatas.
"Badrul Kamal menunjukkan keberanian luar biasa dalam membangun Kota Depok. Keberaniannya yang berani mendirikan kota ini dengan anggaran yang minim sangat layak dihargai," pungkas Abubakar.
Editor : M Mahfud