Rahasia di Balik Kesuksesan Bank DKI, Inovasi dan Komitmen

JAKARTA, iNewsDepok.id  - Di tengah tekanan suku bunga tinggi, industri perbankan memiliki tantangan untuk dapat bertahan dari ancaman likuiditas ketat dan melambatnya pertumbuhan sektor usaha.

PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (Bank DKI) berhasil menjawab tantangan tersebut dengan mencatatkan hasil kinerja positif secara konsisten dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga

Mirae Asset: Prospek Positif dari Penurunan Suku Bunga dan Inflasi yang Stabil

Pada Semester I-2024, misalnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut mampu meraup laba bersih sebesar Rp338,53 miliar. Capaian tersebut, di antaranya, didapat dari pendapatan bunga yang tumbuh 4,95 persen, dari RP2,64 triliun pada semester I-2023 menjadi Rp2,77 triliun pada semester I-2024.

Pada saat yang sama, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh menjadi Rp65,18 triliun, yang ditopang oleh giro sebesar Rp12,48 triliun, tabungan sebesar Rp10,99 triliun dan deposito sebesar Rp41,7 triliun.

"Tren kenaikan suku bunga kami sikapi dengan strategi manajemen likuiditas, di antaranya dengan menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat guna mengimbangi biaya dana," ujar Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, dalam keterangan resminya.

Baca Juga

Suku Bunga Sudah Tinggi, Prospek Investasi Obligasi Menjanjikan

Dengan capaian tersebut, menurut Romy, pihaknya berhasil menjaga tren kinerja Perseroan sehingga tetap dalam track yang tepat, yaitu mempertahankan tren kinerja yang berkelanjutan.

Atas hasil ini, Bank DKI pun didapuk sebagai The Best Indonesia Finance for Bank BPD Company 2024 Kategori Asset di bawah Rp100 Triliun, dalam gelaran Indonesia Finance Award, yang digelar di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta