get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilkada Depok: Pastikan Keberlanjutan Pembangunan, Kyai Idris Ingin Pemilu Berjalan Damai

Long COVID-19 Dialami 30 Persen Penyintas, Gejala Ini yang Paling Sering Dirasakan

Jum'at, 25 Februari 2022 | 19:05 WIB
header img
Ilustrasi gejala long COVID-19. Foto: iStock

JAKARTA, iNews.id - Penyintas COVID-19 di Indonesia mengalami dampak panjang atau long COVID-19. Bahkan, berdasarkan survei Perkumpulan Dokter Paru Indonesia, hampir 30 persen penyintas di Indonesia mengalami gejala long COVID-19.

Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc., Sp.P(K), dokter spesialis paru mengatakan hal tersebut dalam Workshop Kementerian Kesehatan RI, Jumat (25/2/2022).

BACA JUGA:

Tips Mengelola Stres di Tengah Pandemi Covid-19 dari Kemenkes

Gejala long COVID bukan sesuatu yang baru. Berdasarkan data yang dirilis organisasi kesehatan dunia (WHO), kejadian long COVID-19 memang sudah mulai terdeteksi dan diteliti sejak pertengahan tahun 2020.

Pada September 2020, WHO menyatakan dari survei yang dilakukan sebanyak 35 persen pasien yang sudah dinyatakan sembuh mengaku tidak kembali ke kondisi fisik optimal yang sebelumnya.

Menurut dr. Erlina, dari beberapa gejala Long COVID-19, fatigue atau rasa kelelahan yang paling mendominasi.

BACA JUGA:

Tahun Ini Tren Staycation dan Workcation Masih Diminati

“Kelelahan yang paling banyak dan ini merata di banyak negara, rata-rata sampai 60 hingga 70 persen. Sisanya baru batuk, sesak napas dan gejala kognitif seperti sering lupa, susah konsentrasi, dan susah tidur,” tambahnya.

Jika dilihat dari segi durasi waktu gejala, lamanya Long COVID-19 yang bisa dialami oleh penyintas COVID-19 ternyata tidak bisa ditentukan secara pasti karena setiap orang mempunyai masa yang berbeda-beda.

Dari mulai yang tersingkat kurang lebih 3 bulan, 1 tahun, bahkan bisa sampai menahun.

Menurut dr. Erlina, gejalanya bervariasi dari orang ke orang. Yang disebut long COVID-19 jika lebih dari 3 bulan tidak sembuh-sembuh. Ada yang tiga hingga empat bulan atau bisa sampai satu tahun.

“Bahkan di China ada yang bisa lebih dari satu tahun. Ini semua tergantung seberapa berat saat dia positif dan dirawat, tergantung keparahan badai sitokinnya juga,” paparnya.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut