Pelajar SMP Meregang Nyawa Ditikam di Depan Gerbang Tol Sawangan, Terlibat Tawuran Malam Hari

DEPOK, iNewsDepok.id  - Seorang pelajar SMP tewas ditikam menggunakan senjata tajam (sajam) setelah terlibat tawuran di Gerbang Tol (GT) Sawangan Tol Depok-Antasari (Desari), Pancoran Mas, Kota Depok pada Kamis malam (13/6/2024).

Menurut Kaur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, tawuran terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Korban bersama beberapa temannya terlibat tawuran di depan pintu Tol Desari. Korban mengalami luka tusuk pada bagian dada sebelah kanan.

Baca Juga

dr Ririn Farabi Arafiq Cawalkot Depok Silaturahmi ke Curug Bojongsari, Bahas Penerangan Jalan

Korban kemudian dibawa oleh teman-temannya dengan menggunakan sepeda motor. Namun, di depan Mie Gacoan Jalan Raya Sawangan, Rangkapan Jaya, korban terjatuh dan ditinggalkan oleh teman-temannya yang ketakutan setelah didatangi oleh warga.

Korban kemudian dibawa ke RS Bhakti Yudha oleh mobil tanggap bencana Bank Mandiri yang kebetulan tidak jauh dari lokasi kejadian.

Polisi masih menyelidiki pelaku tawuran lainnya dan identitas asal sekolah pelajar yang terlibat.

Baca Juga

Janjian Tawuran via Medsos, Tragedi Maut Pelajar SMP di Depok

"Betul (masih dalam penyelidikan). Untuk dengan siapa korban tawuran, belum ada informasi," ujar Made.

Putra (36), seorang pengemudi ojek online, yang menjadi saksi mata kejadian, menjelaskan bahwa dia melihat dua remaja berboncengan motor. Salah satu dari mereka terjatuh di depan Mie Gacoan dan temannya membuang sajam jenis pisau dapur.

"Teman saya sedang jaga, dan saya juga ada di sini (parkiran Mie Gacoan). Lalu lintas sedang ramai, dan tiba-tiba satu orang dari dua remaja yang berboncengan itu terjatuh. Temannya yang lain membuang sajam jenis pisau dapur. Korban yang terjatuh kemudian dikerumuni warga dan temannya kabur karena takut," jelas Putra.

Baca Juga

Pelajar Tewas Usai Tawuran di Exit Tol Sawangan Depok

Putra menambahkan bahwa saat itu korban sudah dalam keadaan sekarat akibat luka tusuk sobek yang besar di bagian pinggang.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta