DEPOK, iNews Depok.id - Puluhan mahasiswa Jurusan Hukum STIH Iblam Jakarta adakan KKN di RW 14 Kelurahan Bojongsari.
Ketua Pelaksana KKN Kelas 21.1A kelas pagi reguler Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Aktuaris Harrfa, menyampaikan KKN ini adalah salah satu kegiatan wajib di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Iblam yaitu untuk menempuh SKS di mata kuliah KKN.
"Kegiatan sangat banyak manfaatnya, jadi selama inikan kami lebih banyak berkegiatan di kampus," ucapnya.
"Kami belajar secara teori dan kademis, dan sekarang hari ini di RW 14 kami melaksanakan praktek yang selama ini kami pelajari."
Aris menambahkan, ada tiga kegiatan yang mereka laksanakan, diantaranya ada penyuluhan hukum, ada kelas bersama anak, ada hiburan atau lomba-lomba.
"Kami berharap walaupun kegiatan ini satu hari berkegiatan, semoga bisa berkenan selamanya dan harapan kami kegiatan ini berkelanjutan kedepannya," terangnya.
Sementara itu Ratih Kemala, sebagai dosen pengampu mata kuliah KKN mengatakan acara ininadalah kewajiban tri darma perguruan tinggi.
"Jadi kami civitas akedemika harus melakukan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan yang mahasiswa adalah dari mata kuliah KKN," imbuhnya.
"Untuk dosen sendiri ini bagian dari pengabdian terhadap masyarakat, karena saya itu inginnya dan mungkin ini pengalaman saya mengampuh mata kuliah KKN yang saya rasakan susah sekali untuk menggedor atau mengajak masyarakat, makanya ini saya jadikan satu iven yang mungkin ada hiburan jadi biar lebih guyub," sambungnya.
Dia menambahkan, terkadang masyarakat diberikan edukasi hukum yang sifatnya formal agak bosan, maka dari itu digabungkan satu kelas sebagai panitia acara kemudian ada kegiatan intertainnya.
"semoga ini berkelanjutan, jadi sudah tercipta bonding antara mahasiswa iblam dengan RW 14," terangnya
Ketika ditanya harapannya terhadap kegiatan KKN dan pengabdian masyarakat ini, Ratih menjawab agar masyarakat melek dan sadar hukum, ketika berhadapan dengan hukum tidak skeptis di cari dlu akar masalahnya apa dan mencari orang orang yg kira-kira bisa membantu untuk maslah tersebut. kemudian juga tidak ada bonderis antara masyarakat dengan akademisi karena mereka juga bagian dari masyarakat.
"Terkadang saya melihat masyarakat menganggap berhubungan dengan hukum itu kayak horor atau sungkan atau bagaimana, seperti yg disampaikan narasumber tadi bahwa korban-korban kasus kekerasan seksual itu tidak mau untuk speak up karena ada malunya, trauma segala macam, semoga dengan edukasi ini terbukalah dan seandainya ada korban diantara kita jadi masyarakat tidak menghakimi wah kamu ini karena pakaiannya seksi walaupun memang di aturan agama mengatur tentang berpakaian, tapi untuk langkah pertama jangan kita Just dlu, apapun background mereka kita dengarkan dlu alasan-alasan pembelaan mereka jadi untuk kedepannya clear itu masalah," tegasnya.
Sementara itu Daud Sulaiman selaku Ketua RW 14 Kelurahan Bojongsari menyambut senang dengan kegiatan KKN yang berada di lingkungannya.
"Kami sangat terbuka untuk kegiatan kegiatan yang positif buat masyarakat," tuturnya.
Daud menambahkan bahwa sebelumnya sudah ada beberapa mahasiswa yg melaksanakan giat KKN di RW 14, seperti dari UIN Syarif Hidaytullah, Stikes IMC Bintaro, Unpam dan terakhir sebwlum adik adak dari Iblam adalah mahasiswa dari IPB Ahmad Dahlan.
Menurut Daud kegiatan ini sangat bermanfaat buat warga kami selain menambah ilmu pengetahuan ini juga bagian jalin silaturahmi dan bagian dari memaksimalkan peran pentahelix yang didalamnya termasuk akademisi. Sebelum menutup wawancara Daud mengucapkan terimakasih banyak kepada Mahasiswa dan dosen Iblam melaksanakan giat di lingkungan mereka.
"Mohon maaf banyak keterbatasan dari kami semoga terus kita bisa menjalankan kerjasama untuk kemaslahatan masyarakat banyak," tutupnya.
Editor : M Mahfud