WASHINGTON, iNewsDepok.id - Parlemen Negara Bagian Tennessee, Amerika Serikat, pada hari Selasa (23/4/2024), menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang memungkinkan guru dan staf membawa senjata api ke sekolah.
Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya insiden penembakan di sekolah-sekolah di negara bagian tersebut.
RUU tersebut disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Negara Bagian Tennessee, yang dikuasai oleh Partai Republik, dengan dukungan 68 legislator, sementara 28 menolak. Sebelumnya, Senat Tennessee telah mengesahkan RUU tersebut pada awal bulan April.
Menurut undang-undang ini, guru atau staf sekolah yang ingin membawa senjata harus memperoleh izin dari kepala sekolah dengan persetujuan kepolisian setempat.
Identitas mereka yang diizinkan membawa senjata api akan dirahasiakan. Selain itu, mereka harus menjalani pelatihan selama minimal 40 jam dari kepolisian, dengan biaya pelatihan dan senjata ditanggung oleh individu tersebut.
Meskipun disetujui oleh DPRD Tennessee, RUU ini menuai protes dari berbagai kalangan, termasuk Partai Demokrat. Perdebatan panjang mengenai keperluan RUU tersebut telah berlangsung beberapa bulan terakhir.
Bahkan, legislator Partai Demokrat telah memimpin demonstrasi pada tahun sebelumnya yang berujung pada pengusiran mereka dari gedung parlemen.
Justin Pearson, seorang legislator DPRR Tennessee, mengecam keputusan tersebut dengan mengatakan, “Ini adalah hari yang kelam bagi Tennessee, bagi anak-anak kita, guru-guru kita, dan masyarakat. Alih-alih melindungi anak-anak, mereka justru melindungi senjata lagi,” seperti yang dikutip dari Reuters pada hari Rabu (24/4/2024).
Sementara politisi Partai Republik dan kelompok konservatif terus mendorong agar guru dipersenjatai sebagai respons terhadap peningkatan insiden penembakan di sekolah selama 25 tahun terakhir, para kritikus percaya bahwa kehadiran senjata di sekolah justru akan meningkatkan risiko penembakan.
Mereka juga menyoroti bahwa tidak ada jaminan bahwa senjata yang dibawa guru tidak akan disalahgunakan.
Tennessee bukanlah negara bagian pertama yang mengadopsi kebijakan semacam ini. Menurut data dari Giffords Law Center, sekitar setengah dari semua negara bagian di AS mengizinkan guru atau staf sekolah untuk membawa senjata api.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta