DEPOK, iNewsDepok.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok mengakui bahwa sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) khususnya jenjang SMP masih memiliki kelemahan, salah satunya rawan manipulasi.
"Zonasi ini dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, ternyata ada juga yang memanfaatkan, dalam tanda kutip memanfaatkan kecanggihan teknologi. Jadi masih ada kelemahannya juga," kata Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, saat berbincang bincang bersama wartawan di Kantor Sekretariat PWI Depok, Kamis (21/12/2023).
Chaerijah mencontohkan, ada oknum yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mengubah titik koordinat KK (kartu keluarga) agar bisa masuk ke sekolah negeri yang diinginkan.
Selain itu, Chaerijah juga menyebut bahwa jumlah sekolah negeri di Kota Depok yang masih kurang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan persaingan ketat dalam PPDB.
"Kondisi yang kita alami disini, untuk SMP terutama ya, itu sekolah negerinya sangat kurang. Jadi baru 34, dan itu belum bisa menampung semua lulusan SD. Sehingga mau gak mau harus bersaing (untuk dapat diterima di SMP negeri)," ujar Chaerijah.
Meski demikian, Chaerijah menegaskan bahwa pelaksanaan PPDB di Kota Depok berjalan dengan baik dan kondusif.
"Jadi, kalau dibilang carut-marut, tidak juga. Kita tetap mengikuti prosedur. Dan Alhamdulilah, PPDB kemarin berjalan dengan baik dan kondusif," pungkas Chaerijah.
Editor : M Mahfud