SUKMAJAYA DEPOK, iNewsDepok.id - Warga Tirtajaya Sukmajaya Grand Depok City mengaku bagai dilanda gempa. Kaca dan tembok rumah warga retak.
Gelombang bak gempa berasal dari lempengan beton bertulang besi setinggi 15 meter yang digedor menggunakan alat berat. Lempengan beton bertulang besi dipaksa masuk ke dalam bumi sebagai turap sisi Jalan Grand Depok City melalui gedoran demi gedoran selama berhari-hari dan berminggu-minggu.
Kerasnya gedoran alat berat menghasilkan dentuman bunyi seperti ledakan bom. Tak hanya itu, tumbukan besi dan beton turap menghasilkan gelombang getaran bagai gempa.
iNews Depok yang berdiri di seberang jalan berjarak 25 meter dari lokasi pemasangan turap besi seperti merasakan gempa setiap kali lempengan beton turap digedor martil besi raksasa.
Sebuah jendela kaca rumah makan di seberang proyek turap retak. "Itu akibat getaran dari proyek turap," kata Ray, warga Tirtajaya
yang tengah duduk di depan warung.
Jahidin, warga RT 05 RW 04 Kelurahan Tirtajaya Sukmajaya Grand Depok City mengaku sangat menderita akibat dampak proyek turap Pemkot Depok. Rumah Jahidin berjarak sekitar 150 meter dari lokasi proyek turap.
"Saya mau ajak penyelenggara proyek untuk datang ke rumah saya saat gedoran berbunyi, kaca bergetar dan ledakkannya membuat kuping budek," sungut Jahidin.
Tak hanya itu Jahidin juga memperlihatkan banyak sisi tembok rumahnya yang retak panjang dari atas ke bawah.
"Itu bang retak-retak," ujar Jahidin yang mengajak iNews Depok ke dalam rumahnya.
Jahidin mengaku tak habis pikir. Ia tak pernah mendapat sosialisasi pemasangan turap dengan cara digedor menggunakan alat berat.
Jahidin mengungkapkan bukan hanya rumah dia yang terkena dampak, tetapi rumah warga lain juga sama.
Editor : Mahfud