BALI, iNews.id-Intelligent Transport System (ITS) Indonesia-platform pengembangan smart mobility-dan World Resources Institute (WRI) Indonesia berkolaborasi mempercepat kebijakan transportasi rendah emisi untuk dukung Presidensi G20 di provinsi Bali.
Ya, pemanfaatan kendaraan listrik bisa menjadi contoh bagaimana kendaraan 1 listrik dapat menjawab isu iklim dan lingkungan, khususnya transisi ke energi bersih yang menjadi salah satu topik pembahasan penting di Presidensi G20 Indonesia.
Nota Kesepahaman bertajuk ‘Kerja Sama Percepatan Kebijakan Transportasi Rendah Emisi di Provinsi Bali’ antara ITS Indonesia dan WRI Indonesia akan mencakup riset dan pengembangan sumber daya terkait adopsi sistem transportasi rendah karbon, serta bahasan mengenai inkubator teknologi dan transportasi berkelanjutan di Indonesia, termasuk di Provinsi Bali.
Kerja sama ini juga bisa menjadi bahan diskusi bagi para pemimpin dunia untuk menjawab isu perubahan iklim dan transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan. Grab, sebagai operator kendaraan listrik terbesar di Indonesia dan anggota dari ITS juga akan turut mengoptimalisasi penggunaan armada kendaraan listriknya di Bali, khususnya untuk menyambut Presidensi G20 Indonesia. Sebagai pihak operator, Grab dan anggota ITS akan berbagi pengalaman dalam pemanfaatan kendaraan listrik untuk mobilitas.
“Isu-isu lingkungan ini butuh penanganan serius dan pemanfaatan kendaraan listrik menjadi salah bentuknya. Upaya ini menjadi pekerjaan bersama sehingga butuh banyak pihak yang memahami betul ekosistem 2 kendaraan listrik dan pemanfaatan energi bersih. Kolaborasi antara pihak Pemerintah dan swasta seperti ini harapannya bisa membangun ekosistem kendaraan listrik Indonesia dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060,” harap Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno juga mengatakan adanya inovasi dalam mengembangkan transformasi dan transportasi rendah emisi tentu sangat relevan dalam menjawab persoalan masa kini. “Seperti menciptakan transportasi rendah emisi mengingat transportasi turut menyumbang jumlah karbon atau emisi yang cukup besar, sekitar 49% berdasarkan catatan dari Sustainable Tourism International. Oleh karenanya saya sangat mengapresiasi,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dalam kata sambutannya di Nusa Dua, Bali (23/01/2022) menyatakan, “Pertemuan COP 26 yang lalu telah mengumpulkan para pihak untuk mempercepat aksi untuk mencapai target Paris Agreement dan UN Framework Convention on Climate Change. Pada COP 26, Indonesia terus mobilisasi climate finance dan pembiayaan inovatif lainnya seperti green bonds dan green sukuk. Perkembangan teknologi dan financing transisi ini memegang peran kunci dalam transisi energi ke depan. Keberhasilan kedua faktor ini memerlukan kolaborasi dari banyak pihak yang harus saling menguntungkan dan tentu ini sangat penting buat kita. Masih banyak area-area yang perlu kita kaji bersama untuk mendapatkan tantangan lain di masa depan untuk berkontribusi kepada kehidupan yang lebih baik. Kita perlu untuk menjadi lebih antisipatif, adaptif, dan cekatan. Inilah momen bagi kita untuk dapat bekerja bersama. Saya dukung komitmen ITS Indonesia untuk rangkaian acara Presidensi G20 beserta para partner yang menghadirkan acara Bali Advanced Electric Mobility Towards G20 ini,” kata Luhut Binsar Panjaitan.
Editor : Mikail Mpu